Apa Benar Jika Lancar Buang Air Besar Menjadi Tanda Pencernaan Sehat?
Buang air besar (BAB) yang lancar dan teratur bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menjadi salah satu indikator utama bahwa sistem pencernaan kamu berfungsi dengan baik. Sebaliknya, ketika BAB jarang terjad misalnya kurang dari tiga kali dalam seminggu hal ini bisa menjadi tanda sembelit atau konstipasi.
Meskipun frekuensi BAB bisa berbeda pada tiap orang, penting untuk memperhatikan pola BAB pribadi kamu. Perubahan drastis, rasa tidak nyaman, atau sensasi tidak tuntas setelah BAB bisa menjadi sinyal adanya masalah dalam sistem pencernaan.
Penyebab Umum Gangguan BAB (Sembelit)
Berikut beberapa faktor umum yang dapat menyebabkan sembelit:
1. Kurangnya Asupan Serat
Serat sangat penting dalam menjaga kelancaran sistem pencernaan. Makanan rendah serat seperti keju, daging merah, telur, makanan olahan, dan makanan cepat saj dapat memperlambat pergerakan usus. Sebaliknya, mengonsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang kaya serat, terutama disertai asupan cairan yang cukup, akan membantu melancarkan BAB secara alami.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup minim gerak (sedentari) berpengaruh besar terhadap kinerja usus. Orang yang aktif secara fisik misalnya rutin berjalan kaki atau berolahraga ringan memiliki peluang lebih kecil mengalami sembelit. Sebaliknya, mobilitas yang rendah, terutama pada orang tua atau pasien yang terbaring lama, dapat memperlambat pergerakan usus.
3. Perubahan Rutinitas
Perubahan jadwal makan, tidur, atau kebiasaan BAB, seperti saat bepergian atau berganti pola hidup, dapat memicu sembelit sementara. Sistem pencernaan sangat menyukai keteraturan, sehingga menjaga rutinitas harian sangat dianjurkan.