Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mr. Hurt: Patah Hati Itu Bagian Proses Seleksi Cinta Sejati

7 Agustus 2017   14:55 Diperbarui: 7 Agustus 2017   19:49 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum nonton foto dlu nih sama Bannernya Mr. Hurt (Dok Pri)

Don Sri Chang (Sunny Suwanmethanont) boleh saja memiliki kehidupan yang "sempurna". Wajah tampan, karir sebagai petenis profesional dengan ranking 5 besar dunia, pacar artis cantik, penghasilan dan aset yang (mungkin) tidak habis 7 turunan. Ternyata semua kesempurnaan ini mendadak sirna setelah Anna (Maria Broenner), kekasih hatinya menolak mentah-mentah ketika Don melamarnya. Ditambah lagi, Anna juga langsung memutuskan hubungan mereka. Sadis! Don tidak habis pikir karena hubungan mereka yang telah berjalan bertahun-tahun sungguh baik-baik saja dan mereka adalah pasangan yang "so sweet", skenario penolakan lamaran dan putus belum pernah ada dalam kamus hidup Don. Lebih parahnya lagi si Anna setelah putus langsung berpacaran dengan salah satu personil band "The Rockets", yaitu Jimmy(Pongsatorn Jongwilak).

"Lebih baik sakit gigi ketimbang sakit hati apalagi patah hati" Mungkin pepatah ini ada benarnya juga ya. Don merasa dunianya hancur lebur luluh lantak, kesehariannya seperti layaknya zombie. Hanya menangis, tidur dibathtub kamar mandi sambil mendengarkan lagu pop galau. Karirnya pun menurun drastis di dunia tenis. Puncak stres pun makin menjadi karena Don mendadak "pailit", bukan karena gaya hidupnya yang hedon, melainkan karena ayahnya rugi saat bermain saham. Mau tak mau Don harus bangkit lagi dan memperbaiki rankingnya di tenis yang sudah turun jauh.

Ditengah krisis patah hati akut, Don memutuskan untuk kembali bermain di liga tenis kampung halamannya di Pattaya. Hal ini kemudian yang membawanya kembali bertemu dengan Dew (Mashannoad Suvalmas), sahabat masa kecilnya. Dew-lah yang membuat Don terinspirasi menjadi seorang petenis profesional seperti sekarang. Kehadiran Dew membuat Don kaget, karena Dew dikabarkan telah meninggal karena tumor otak sewaktu kecil dulu di Amerika, mungkinkah Dew yang saat ini merupakan Dew-nya yang dulu? Don pun berusaha mengkonfirmasi kebenaran identitas Dew.

Sementara itu Anna dan Jimmy juga datang ke Pattaya untuk melakukan syuting, ibarat kata sudah jatuh tertimpa tangga dan dicium monyet, Don makin sulit untuk "move on". Dew menawarkan bantuan agar Don dapat merebut kembali Anna dari tangan Jimmy. Semenjak itu dimulailah misi perebutan kembali "cinta Anna yang hilang".

Nah, bagaimanakah cara mereka untuk merebut hati "princess Anna" dari tangan sang vokalis rocker bertato, Jimmy? Apakah tujuan Dew membantu Don? Kalau penasaran silahkan nonton ya.

Ciri khas film Thailand biasanya selalu dibuat komedi dalam segala situasi baik kombinasi dengan sedih, horor dan kali ini genrenya romantis. Bagi saya film Thailand karya sutradara Itthisak Eusunthornwattana ini juga tidak kalah kocaknya. Beberapa adegan konyol muncul, misalnya ketika Don sudah siap untuk melawan penjahat dengan gaya tenisnya yang mantap, eh, malah salah pukul ke kepala Dew. 

Ada lagi adegan ketika Jimmy dan Don berselisih di hotel, Don iseng membakar celana Jimmy. Masih banyak lagi adegan yang bahkan ketika galau berat saja kocak banget si Don. Jimmy pun walapun pria bertato tidak kalah "koplaknya", vokalis band "The Rockets" ini hobi banget bikin tato yang aneh bin ajaib. Hahahaha... Pemeran Jimmy ini sebelumnya sudah akrab bagi saya karena ia muncul di film ATM. Walaupun demikian, alur cerita yang kocak dan banyak "plesetannya" membuat makna cerita menjadi berkurang "feelnya".

 Ada beberapa yang alurnya terlalu lama dan membuat agak bosan. Endingnya juga kurang jelas dan terkesan agak dipaksakan. Secara garis besar nilai film ini 7 dari 10 menurut saya. Film ini direkomendasikan banget untuk ditonton kamu-kamu yang seneng film komedi Thailand.

Kompasianer berpose bersama..yeay..(Dok. KoMIK)
Kompasianer berpose bersama..yeay..(Dok. KoMIK)
Terima kasih banyak KoMIK Kompasiana yang telah memberikan kesempatan saya dan teman-teman Kompasianer untuk menonton film ini. Tunggu review film saya selanjutnya yaa!

Salam KoMIK!

Bagi yang pengen nonton Mr. Hurt yuk, kepoin dulu trailernya di sini:


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun