Melihat Guru dari Kacamata Seorang Murid:
Menjadi seorang guru di era sekarang sangat berbeda dari apa yang saya bayangkan saat masih di sekolah. Dahulu, saya melihat guru sebagai figura yang dihargai, ditakuti, bahkan kadang terasa begitu asing bagi murid. Mereka mengajar dengan pendekatan yang sepihak murid hanya duduk, mencatat, dan menghafal. Saya tidak pernah membayangkan bahwa suatu saat saya akan menjalani perannya, tetapi dengan cara yang sangat berbeda.
Kini, saya sedang menjalani proses pendidikan untuk menjadi guru. Walaupun saya masih dalam tahap calon guru, saya mulai merasakan betapa rumitnya dunia pendidikan saat ini. Perkembangan teknologi yang pesat, siswa yang semakin kritis, dan tantangan yang saya hadapi jauh lebih kompleks dibandingkan dengan apa yang saya alami saat masih menjadi siswa.
Saya memahami bahwa menjadi seorang guru tidak hanya tentang menguasai materi pengajaran, tetapi juga mengenai bagaimana membangun hubungan yang berarti dengan para siswa.
Pengalaman Pribadi yang Mengubah Perspektif:
Saya masih mengingat jelas bagaimana dulu saya sering merasa takut bertanya di kelas. Guru-guru saya memang hebat dalam penguasaan materi, tetapi tidak semua dari mereka memahami cara menyentuh hati murid.
Saya pernah merasa kecil, tidak dianggap, bahkan sempat merasa tidak mampu.
Dari pengalaman itulah saya bertekad, jika suatu hari saya menjadi guru, saya ingin berbeda.
Saya ingin menjadi guru yang mau mendengarkan, yang memahami, dan yang bisa menginspirasi.
Bukan guru yang membuat siswa takut salah, tetapi guru yang memberi ruang agar mereka berani mencoba.