Di sebuah sekolah, Alvarez, Timo, Deris dan Naura mendapat tugas membuat peta Pulau Kalimantan dari bubur kertas. Mereka sangat antusias karena proyek ini akan dipajang di kelas.
"Ayo kita mulai! Kita harus nempel bubur kertas ini biar peta kita keren!" seru Alvarez dengan semangat.
Deris dan Naura mengangguk cepat. Mereka langsung bekerja. Alvarez meratakan bubur kertas dengan hati-hati, Deris sibuk menambahkan detail dan Naura mencampur lem agar bubur kertas lebih gampang menempel.
Namun, di sudut meja, Timo malah asyik sendiri. Ia membuat bola-bola kecil dari bubur kertas dan mulai melemparkannya ke kolam ikan. "Lihat! Hujan bola kertas!" katanya sambil tertawa.
Alvarez menatap Timo sambil melipat tangan. "Timo, serius dong! Kita harus selesaikan tugas ini!"
Tapi Timo malah makin asyik bermain. Ia tertawa-tawa sambil terus melempar bola-bola kertas ke air.
Deris akhirnya tidak tahan. "Timo, kamu tuh gimana sih?! Kita kerja capek-capek, kamu malah main! Bubur kertasnya jangan dibuang-buang!"
Timo mendengus, menatap Deris. "Halah, cuma main bentar doang! Nggak usah marah gitu kali!"
"Bentar-bentar terus! Dari tadi nggak kerja!" balas Deris dengan suara semakin tinggi.
Timo pun balas menaikkan nada suaranya. "Emangnya kenapa?! Aku kan cuma senang-senang sedikit! Jangan sok nyuruh-nyuruh!"