Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kupu-Kupu Terindah

7 Desember 2018   03:55 Diperbarui: 7 Desember 2018   04:11 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ricky, adalah sosok pemuda gagah yang bertubuh atletis. Wajahnya biasa saja, tetapi pesona atletisnya membuat beberapa remaja perempuan mengaguminya dalam diam. Ups, kenapa harus mengagumi dalam diam. Bisa kok diungkapkan. Ah, namanya juga remaja perempuan pemalu, pastilah mereka lebih memilih memendam rasa daripada mengungkapkan rasa.

Tetapi tingkah laku remaja perempuan itu terlalu over untuk menarik perhatian Ricky. Mereka berdandan ala artis, memakai sandal berwarna mencolok dan mondar-mandir di depan Ricky biasa duduk menyendiri. Berharap Ricky akan menyapanya lalu meminta kenalan. Tetapi, boro-boro Ricky menyapanya. Melirik pun juga tidak. Ah, menjadikan mereka berfikir lebih keras untuk mencari cara menarik perhatian Ricky.

Namun tiba-tiba, perhatian Ricky tertuju kepada sesosok perempuan bertubuh ramping, berambut panjang diikat ekor kuda dan nambah menggandeng anak laki-laki kecil yang kelihatan lucu dan menggemaskan. Ricky menyangka, perempuan tersebut adalah seorang kakak yang sedang mengasuh adik laki-lakinya.

"Hai, boleh kenalan?" sapa Ricky yang langsung menodong meminta kenalan.

Tetapi perempuan berambut panjang tersebut hanya tersenyum manis sambil tetap menggandeng laki-laki kecil tersebut.

Lalu Ricky mengulurkan tangannya, meminta bersalaman.

"Aku Ricky," jawab Ricky dengan tegas.

"Aku Alona," jawab perempuan tersebut yang ternyata bernama Alona.

"Ini adik kamu?" tanya Ricky selanjutnya.

"Bukan. Ini anak majikanku," jawab Alona tanpa malu.

"Loh, kamu sudah bekerja? Usiamu berapa tahun? Lalu orang tuamu ke mana?" tanya Ricky yang tanpa basa-basi langsung menginterogasi Alona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun