Satu kata Dua Makna , Jawa vs Sunda (Jasun/Janda)?
Indonesia kaya akan keragaman budaya. Terdapat sekitar 13.667 pulau besar dan kecil, 400 suku bangsa, dan ratusan bahasa lokal.
Bahasa sendiri merupakan suatu sistem yang arbitrer atau manasuka, maksudnya masing-masing bahasa (kata) dibentuk tidak berdasarkan sistem serta proses yang baku dan sama. Proses pembentukan istilah dalam suatu bahasa dapat terjadi karena beberapa hal, seperti adanya proses pengambilan dari suatu bunyi, penggabungan dari istilah yang sudah ada kemudian melahirkan istilah baru, bahkan ada pula proses yang tidak diketahui prosesnya. Karena bahasa yang bersifat manasuka, maka adanya kemungkinan satu bahasa memiliki persamaan bahasa (kata) dengan bahasa yang lainnya, baik itu disebabkan oleh faktor sejarah ataupun kosa kata yang diserap bahasa lain karena faktor tertentu
Berbicara mengenai bahasa daerah , terdapat kosakata bahasa Jawa dengan bahasa Sunda yang memiliki kesamaan kata namun memiliki makna yang berbeda, bahkan berbalik jauh antara keduanya.
Pada dasarnya Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda memiliki banyak kesamaan, termasuk kesamaan pengucapan dan penulisannya. Berikut ini adalah beberapa kata dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda yang memiliki kesamaan penulisan dan pengucapan (Homonim), kesamaan pengucapan (Homofon), tetapi memiliki arti yang jauh berbeda.
Kata yang sama Bahasa Jawa Bahasa Sunda
- Abdi Pembantu Saya
- Adat Kebiasaan Tabiat
- Ajeg Tetap Tegak
- Alus Halus Bagus
- Amis Anyir Manis
- Ambu Aroma Ibu
- Angel Susah Bantal
- Angger Kalau Tetap
- Angkat Mengangkat Pergi
- Arek Anak Akan
- Arep Akan Berharap
- Atos Keras Sudah
- Bangga Merasa senang Ribet
- Budal Pergi Bubar
- Colok Menusuk Jotos
- Cokot Gigit Ambil
- Cukil Congkel Centong nasi
- Cucuk Paruh burung Duri
- Dewek Sendiri Saya (kasar)
- Dina Hari Pada/di, dalam
- Dupak Tendang Senggol
- Gandeng Menggandeng Berisik
- Gedang Pisang Pepaya
- Genep Genap, Lengkap Enam
- Gering Kurus Sakit
- Goreng Menggoreng(memasak) Jelek
- Jejeg Tegak Cukup
- Jukut Ambil Rumput
- Indit Membawa Pergi
- Kedul Tidak tajam Pemalas
- Lemes Lemas Halus
- Maneh Lagi Kamu
- Remen Senang Sering
- Sampean Kamu Kaki
- Sangu Uang saku / Bekal Nasi
- Sing Yang Harus
- Urang Udang Saya
- Usik Mengganggu Gerak
- Wadul Mengadu Berbohong
Itulah beberapa contoh kata yang sama antara bahasa Jawa dan sunda namun memiliki makna yang berbeda. Hal ini dikarenakan Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda hidup berdampingan di dalam masyarakat pulau Jawa.
Bahasa jawa dan bahasa sunda sama-sama merupakan bahasa ibu dan bahasa daerah. Karena hidup berdampingan, kedua bahasa ini terjadi kontak satu sama lain, sehingga terjadi atau menimbulkan kemiripan bahkan kesamaan dalam tataran morfologis, gramatikal, maupun tataran leksikal. Dengan ini membuat Indonesia semakin unik dengan bahasa-bahasa daerahnya yang berbagai macam.
Sudah selayaknya kita sebagai warga Negara Indonesia merasa bangga dengan keberagaman ratusan bahkan mungkin ribuan bahasa daerah yang dimiliki oleh Negeri ini, termasuk Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa.
Walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua, itulah Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika.
Kita boleh, bahkan perlu menguasai bahasa asing untuk pergaulan internasional. Tapi tidak pernah boleh melupakan bahasa daerah dan bangsa sendiri. Melestarikan budaya dan bahasa daerah sendiri sama dengan melestarikan keanekaragaman budaya bangsa dan menjaga keutuhan NKRI.