Mohon tunggu...
Lilis Cahyati
Lilis Cahyati Mohon Tunggu... Guru - Pengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bersilaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Disiplin Sejak PAUD

2 September 2022   10:45 Diperbarui: 2 September 2022   10:58 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Pada tingkat PAUD di sekolah anak mulai diajarkan bagaimana menghargai waktu yaitu dengan adanya jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah sehingga anak belajar menerapkan aktivitias berdasarkan waktu. Dalam hal ini, jika anak terlambat datang akan menimbulkan rasa malu karena teman yang lain sudah siap belajar namun anak baru saja datang, sehingga dia diharapkan akan belajar menerima konsekuensi. Efek sosial tersebut merupakan punishment bagi anak usia dini.    Lingkungan yang lebih luas lagi adalah lingkungan umum sekitar. 

Lingkungan mempunyai pengaruh besar dalam penetuan kepribadian anak sekitar 70% anak ditentukan lingkungan, sisanya adalah genetik orang tua. Pada lingkungan umum anak melihat banyak aktivitas sosial, jika ada aktivitas negatif tertangkap anak, maka anak cenderung akan meniru karena masa anak-anak cenderung melihat orang disekitar sebagai role model. 

Dalam hal sederhana seperti membuang sampah, jika orang tua tidak mengajarkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya karena dianggapnya kasihan jika anak yang harus berjalan membuang sampah di tempat sampah, hal ini berarti orang tua menerapkan rasa malas dan tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. Akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan bagi anak bahwa membuang sampah tidak harus ditempat sampah sehingga sampah diletakkan disembarang tempat karena pasti akan ada yang membuangnya ke tempat sampah.

Selain itu,  mengajarkan disiplin pada anak adalah kewajiban. Bila tidak diajarkan kedisiplinan, anak yang tumbuh dewasa akan merepotkan orang tua. Salah satu dari akhlak yang baik adalah disiplin. 10 Manfaat Mengajarkan Disiplin pada Anak usia dini menurut Seto Mulyadi Menumbuhkan kepekaan yaitu Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. 

Sikap-sikap seperti ini akan memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk ortunya. Alhasil, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga. Menumbuhkan kepedulian yaitu Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik dan mudah mempelajari sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun