Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ngabuburit Bersama Teman yang Toleran dan Tidak Cerewet

16 Maret 2024   16:03 Diperbarui: 16 Maret 2024   16:06 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca buku. Sumber gambar: Ksenya Kkurhcukova dari Pixabay.

Sedang mencari teman ngabuburit yang toleran dan menyenangkan? Ini lho, sahabat toleran yang tak bikin bosan meskipun cuaca tak sesuai harapan.

Ngabuburit berburu takjil ke pusat-pusat jajanan memang mengasyikkan. Aneka rupa camilan yang menggiurkan bikin rasa haus dan lapar makin tak tertahankan.

Suasana sore hari yang cerah, udara tidak terlalu panas dan tidak diguyur hujan, bakal bikin acara mengabuburit seru dan menyenangkan. Kadang-kadang, aktivitas memilih-milih jajanan bikin kita lupa daratan.

Kita kerap merasa bahwa semua jenis camilan akan kita raup dan kita bawa pulang. Padahal, saat berbuka puasa tiba, kita hanya sanggup melahap kurang dari setengahnya. Lalu, kita pun bingung mau menyimpan sisanya di mana.

Memang begitulah adanya. Keseruan ngabuburit tidak selalu berkaitan dengan makanan dan minuman untuk mengisi perut yang mulai melilit.

Hiruk-pikuk pembeli dan penjaja makanan bisa menjadi sebentuk hiburan menyenangkan. Ditambah suara cempreng pengamen dadakan mengalunkan lagu-lagu religi, serta suara memelas peminta-minta yang menyertakan doa-doa, lengkap sudah "pertunjukan" yang tidak setiap saat bisa kita temukan.

Ngabuburit Asyik Saat Hujan Rintik-Rintik

Sayangnya, tak semua angan berjalan sesuai rencana. Adakalanya aktivitas ngabuburit di tempat terbuka sedikit terhambat, misalnya oleh cuaca yang kurang bersahabat. Kebetulan pula datangnya Ramadan berbarengan dengan tibanya musim hujan.

Seakan-akan sudah kelamaan menunggu, gumpalan air yang menggantung di langit seringkali turun agak terburu-buru. Baru sedikit menyisir rambut yang mulai memutih, eh sang hujan datang seperti buih. Nggak jadi, deh, ngabuburit sambil pelesiran.

Sebenarnya, sesekali kepala dan badan tersiram rintik-rintik hujan, tentu saja tidak harus menjadi pantangan. Justru, sekali waktu, kondisi semacam itu menjelma sebagai seuntai cerita yang seru.

Namun, kita tidak harus memaksakan diri ngabuburit, berdesak-desakan di pasar jajanan dengan lorong-lorong sempit. Saat hujan mengguyur cukup deras, kita bisa memilih berada di rumah sebagai alternatif aktivitas.

Salah satu kegiatan ngabuburit di rumah yang seru adalah membaca buku. Walah, ngabuburit kok baca buku. Nggak ada yang lain, ta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun