Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

TVRI di Masa Lalu, Iklan pun Dinanti-nanti

24 Agustus 2019   05:01 Diperbarui: 24 Agustus 2019   07:32 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa potongan lagu yang merupakan latar iklan menjadi cukup populer di masa itu. Misalnya saja lagu dalam sebuah iklan obat sakit perut berirama melayu, atau lagu berbahasa Jawa dalam iklan produk jamu yang dibawakan oleh seorang penyanyi legendaris langgam Jawa.

Beberapa orang memiliki tayangan iklan favorit yang berbeda-beda. Adakalanya muncul ungkapan kecewa jika suatu saat iklan favorit yang dinanti-nanti ternyata tidak mengudara.

Kondisi Low Bat yang Menyiksa

Sebuah kenangan, entah manis entah pahit, terus teringat sepanjang saya mengingat TVRI. Di dusun yang belum terjamah aliran listrik tempat tinggal keluarga bapak saya, aki menjadi andalan sumber energi penggerak televisi.

Strum yang tersimpan dalam sebuah aki---saya belum paham ukuran kapasitas aki pada saat itu---rata-rata bertahan seminggu. Setelah sekitar seminggu penggunaan, ia harus di-recharge.

Tempat penge-charge-an aki terdekat dari rumah kami berada di dusun sebelah, berjarak sekira 500 meter. Biasanya kami mengangkut aki dengan memboncengkannya di sepeda jengki, kendaraan andalan kami.

Nah, saat-saat kritis hampir selalu terjadi saat persediaan strum aki menipis. Jika posisi low bat bertepatan dengan tayangan favorit warga yang bernama Ketoprak, atau sekali-sekali pas pertandingan tinju Muhammad Ali, alamat keributan bakal terjadi.

Memang bukan keributan sekelas demo akibat perlakuan rasis belakangan ini, tetapi tetap saja menjadi perkara. Yang pasti penonton akan kecewa. Seminggu penantian berakhir sia-sia.

Itulah beberapa kenangan akan keberadaan TVRI selaku pelopor stasiun televisi di negeri kita ini. Dalam usia yang semakin tua, dengan bekal bergudang-gudang pengalaman yang mereka punya, rasanya TVRI akan bertindak makin dewasa. Semoga tidak ikut-ikutan berburu rating semata dengan menghalalkan segala cara.

Dirgahayu TVRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun