Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

4 Cara Memotivasi Diri Seorang Pekerja Lepas

12 Juni 2019   07:17 Diperbarui: 12 Juni 2019   20:30 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja lepas (Sumber: www.freelancewriting.com)

Sudah sekian lama saya terbiasa menjadi seorang karyawan sebuah perusahaan besar. Segala aktivitas saya tentu harus sejalan dengan budaya perusahaan. Perusahaan telah menetapkan program-program baku dalam urusan disiplin dan memotivasi karyawan. 

Namun demikian masing-masing divisi dan individu tetap diberi ruang untuk berkreasi sepanjang tidak melenceng dari jalur utama yang ditetapkan manajemen perusahaan.

Program-program yang telah dibuat perusahaan juga berkaitan langsung dan tidak langsung dengan peningkatan motivasi karyawan menghadapi kondisi hari-hari awal mulai kerja setelah sekian lama istirahat. 

Berbagai macam istirahat kerja yang cukup panjang yang acap menurunkan semangat pegawai pada saat harus kembali rutin bekerja di antaranya cuti dan mengikuti pelatihan yang memakan waktu cukup lama. Dan tentu saja cuti bersama dalam rangka perayaan Lebaran.

Sebagai seorang pegawai sebuah perusahaan yang mengedepankan disiplin, nyaris tak pernah saya menemui pegawai yang membolos usai cuti Lebaran. Kalau pun ada yang tidak masuk kerja dalam minggu pertama usai Idul Fitri, umumnya pegawai telah mengajukan cuti yang menjadi hak mereka saban tahun. Tentu saja permohonan cuti mereka sudah mendapat persetujuan atasan masing-masing.

Tak Ada yang Istimewa

Suasana santai pasca libur Lebaran di kantor juga tak berlangsung lama. Hanya terjadi pada hari pertama dan pada jam-jam awal operasional kantor. Selepas itu, para pekerja akan menunaikan kewajiban kerja sesuai bidang tugas masing-masing pegawai seperti yang mereka lakukan pada hari-hari biasa.

Suasana yang berbeda biasanya hanya terletak pada bahan obrolan yang berkisar pada kegiatan sepanjang libur Lebaran. Ada juga pegawai, umumnya wanita, membawa makanan "sisa" Lebaran seperti kacang bawang dan semacamnya untuk dinikmati bersama rekan-rekan kerjanya.

Selebihnya, biasa-biasa saja. Upaya untuk memotivasi kembali semangat kerja pegawai nyaris tak ada yang istimewa. Program-program motivasi dilakukan sebagaimana biasanya. Sebab, secara umum para pegawai telah memiliki semangat kerja yang baik.

Beberapa sarana untuk meningkatkan motivasi kerja yang biasa dilakukan di perkantoran antara lain briefing, yel-yel dan coaching. Biasanya briefing atau pengarahan singkat dilakukan pagi hari sebelum mulai kerja, tapi bisa juga dilakukan sore hari menjelang usai jam kerja.

Yel-yel dilakukan berkelompok dengan cara meneriakkan kata-kata atau kalimat yang diharapkan akan membangkitkan semangat pegawai. Sementara itu coaching dijalankan antara seorang atasan dengan satu orang atau beberapa orang bawahan, dengan salah satu tujuannya untuk menaikkan semangat kerja bawahan.

sumber gambar: pixabay.com
sumber gambar: pixabay.com

Pekerja Lepas Harus Memotivasi Diri Sendiri

Kini, saya telah melepas status sebagai pegawai sebuah perusahaan. Tentu saja kondisi saya jauh berbeda dengan masa ketika saya menyandang status pegawai.

Bekerja dengan status wirausaha memiliki tantangan tersendiri. Termasuk di dalamnya tantangan untuk menyemangati diri sendiri. Lantas, bagaimana caranya menyemangati diri sendiri?

Ada beberapa upaya yang patut dilakukan untuk menjaga semangat diri sendiri dalam bekerja sebagai seorang wirausaha atau mungkin ada yang menyebutnya pekerja lepas. Sebab jika tidak melakukan upaya memotivasi diri, bisa jadi semangat akan kendor mengingat tidak orang yang mengawasi langsung aktivitas kita sebagaimana pegawai kantoran.

Berdasarkan pengalaman dan referensi yang pernah saya temukan, setidaknya ada empat upaya atau tindakan yang bisa dilakukan untuk memotivasi diri. Keberhasilan menjalankan keempat upaya tersebut sangat bergantung kepada keseriusan diri kita dalam menjalaninya.

Pertama dan yang paling utama dalam urusan motivasi kerja adalah berusaha meyakini bahwa tujuan utama bekerja adalah dalam rangka beribadah. Karena pada dasarnya semua kegiatan positif yang dilakukan manusia adalah untuk beribadah kepada Yang Maha Kuasa. Jika keyakinan ini sudah terinstal dalam diri, rasanya tak kan ada lagi faktor lain yang bisa mengusik hati.

Kedua, sesekali membayangkan wajah para anggota keluarga kita, terutama istri dan anak-anak. Mereka adalah orang-orang yang akan merasakan langsung dampak yang ditimbulkan oleh semangat kerja kita. 

Saya berusaha membayangkan, bagaimana istri akan mengatur kebutuhan rumah tangga sehari-hari, seperti apa kelangsungan pendidikan anak-anak, dan seterusnya. Faktor ini bisa jadi sangat berdampak mengingat kita bekerja umumnya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ketiga, mencoba menata suasana ruang kerja semirip mungkin dengan tata ruang kerja di kantor. Penataan ruang kerja yang sesuai dengan kondisi kantor yang identik sebagai tempat orang bekerja akan menimbulkan perasaan bahwa kita benar-benar sedang bekerja.

Keempat, menyingkirkan jauh-jauh sarana hiburan dari jangkauan. Sarana hiburan semacam televisi bisa membuyarkan fokus. Sebab itu, jauhkan ia dari ruang kerja. Satu lagi alat penghibur lain yang sangat potensial mengganggu konsentrasi kerja adalah internet. 

Namun seringkali kita tak bisa meniadakannya karena ia kerap menjadi salah satu bagian dari sarana kerja. Nah, untuk mengatasi gangguan yang satu ini, keteguhan hati menjadi satu-satunya sikap yang bisa meminimalisir kita berpaling dari urusan kerja.

Meskipun harus berjuang sendirian, semoga para pekerja lepas tetap bisa menjaga motivasi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun