Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Purbalingga di Mata Wisatawan Belanda

9 Januari 2019   14:01 Diperbarui: 9 Januari 2019   14:13 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan Belanda mengunjungi Pabrik Permen Davos (Dokpri)

Purbalingga memang memiliki keistimewaan tersendiri bagi warganya maupun orang-orang yang singgah ke Purbalingga. Sambutan yang ramah dan penuh kehangatan menjadikan orang betah mengunjungi kota ini, salah satunya wisatawan dari Belanda.

Kehadiran mereka setiap mengunjungi Purbalingga, tentu membuat keakraban yang erat antara wisatawan Belanda dan warga Purbalingga. Masih jelas terekam dalam ingatan mereka buah warisan dari pendahulu mereka yang sempat tinggal di Purbalingga.

Para wisatawan ini sendiri merupakan generasi ke tiga eks veteran perang Belanda yang pernah bertugas di Indonesia. Mereka tergabung dalam Yayasan Pikulan dan memberikan santunan kepada anak asuh yang tersebar di sejumlah kota di Indonesia, termasuk Purbalingga. Paling tidak dua tahun sekali mereka datang untuk memastikan bantuan yang telah diberikan sampai kepada yang berhak.

Kedatangan mereka ke Purbalingga pada Jumat (14/9) pun mendapatkan sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga khususnya. Mereka disajikan menu makanan tradisional khas Purbalingga dan ditawari aneka ragam produk UMKM Purbalingga. Mulai dari olahan makanan, souvenir, kain batik dan produk-produk lain khas Purbalingga.

Wisatawan Belanda sedang mengamati batik tulis khas Purbalingga (Dokpri)
Wisatawan Belanda sedang mengamati batik tulis khas Purbalingga (Dokpri)
Batik Tulis Purbalingga dengan motif khas tumbuh-tumbuhan seperti pring sedapur dan lumbon menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan Belanda. Bahkan tidak tanggung-tanggung mereka merogoh sakunya untuk membeli batik Purbalingga sebagai buah tangan yang akan dibawa ke negara asalnya.

Tidak hanya batik Purbalingga lho, Kopi Tubruk Kertanegara ternyata juga mampu menggoyang lidah para turis ini. Kopi yang disajikan ternyata mampu membuat wisatawan terpikat akan aroma dan rasa yang berbeda dengan kopi yang berada di negara asal mereka. Apalagi di tambah dengan sajian makanan tradisional tentu menjadi pelengkap cita rasa tradisional yang ditawarkan.

Arie van Vliet, salah satu dari 19 wisatawan Belanda yang dijumpai mengatakan ini memang bukan kunjungan pertamanya ke Purbalingga. Baginya, Purbalingga memiliki banyak cerita dan kenangan menarik sehingga ia bersama rombongan lainnya tak bosan-bosan untuk berkunjung ke Purbalingga.

"It's a long story, the first time I visited Purbalingga in 1993 and now I come back to Purbalingga. Now, Purbalingga. Now, there are many factory, house and more busses, more people growing in Purbalingga. It's very clean," katanya.

Cuaca Purbalingga pun rupanya sangat bersahabat dengan mereka. Cuaca yang tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin dan cerah menurutnya sangat sempurna. Ditambah sajian kopi tubruk khas Purbalingga yang mereka nikmati di selasar Pendopo Dipokusumo.

"Now, I drink a coffee, 'kopi tubruk' the taste of coffee is soft, not too strong and I take a sugar. But in Holland we have not a 'kopi tubruk'," ujar Arie.

Wisatawan Belanda sedang mengamati pabrik palsu dari Purbalingga (Dokpri)
Wisatawan Belanda sedang mengamati pabrik palsu dari Purbalingga (Dokpri)
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini nuansa penyambutan semakin semarak. Hadirnya pegiat UMKM dan pelantun musik keroncong di tengah-tengah wisatawan Belanda membuat suasana menjadi lebih hangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun