Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bermain Sambil Belajar, Belajar dari Bermain

5 Agustus 2020   16:32 Diperbarui: 5 Agustus 2020   16:33 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Freepik.com

Membimbing balita belajar memang bukan hal yang mudah. Terlebih untuk orang-orang yang serius. Sebab cara yang paling ampuh mengajar balita adalah lewat bermain.

Untuk balita, belajar bukan hal yang menyenangkan karena mereka belum mengerti banyak hal. Kosakata balita pun belum banyak, sehingga mereka sulit mengungkapkan apa yang sedang dirasakan atau dipikirkan.

Bermain sambil belajar atau belajar dari bermain, inilah yang paling cocok untuk balita. Untuk bermain, modalnya hanya kreatifitas. Orang tua tidak perlu memiliki keahlian apapun. Asalkan orang tua pernah melalui masa-masa balitanya, mereka akan mampu mengajari anaknya.

Walaupun tanpa smartphone bahkan tanpa kuota, bermain sambil belajar atau belajar dari bermain adalah hal yang mungkin. Bahkan tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, hal ini mungkin.

Yang dibutuhkan hanya kasih terhadap anak, menerima keadaan dimana sekolah belum dapat beroperasi, dan bertanggung jawab sebagai orang tua. Dengan tiga hal itu dan bermodalkan pengalaman bermain di masa kecil, tiap orang tua akan mampu mengajari anaknya.

Sekolah Maya

Sekolah maya bukan berarti wajib menggunakan internet. Sekolah maya adalah tempat belajar dimana pun. Sekolah yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran tanpa ada fisiknya, yang berupa bangunan sekolah dan guru yang khusus bekerja mengajar murid.

Sekolah maya adalah sekolah kehidupan. Anak-anak bermain sambil belajar atau belajar dari bermain. Yang mereka pelajari pun bukan materi-materi di luar kemampuannya. Justru hal-hal yang paling sederhana dan paling dasar ditanamkan sejak kecil.

Sehingga hal pertama yang harus diajarkan adalah mengenal Tuhan. Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab untuk hal ini. Terkecuali, jika orang tua tidak ingin mewariskan imannya kepada anak-anaknya. Maka, siapapun boleh mengambil tanggung jawab ini.

Hal mendasar yang perlu diajarkan adalah konsep baca, hitung, dan tulis. Ketiga keahlian ini berguna untuk seorang anak hingga dia meninggal.

Pelajaran lainnya yang penting adalah pendidikan karakter dan emosi. Sebab hal ini berhubungan dengan keahlian anak untuk bersosialisasi dengan orang lain. Semakin dini diajarkan, anak akan semakin mahir membina relasi.

Materi-materi tersebut dapat diajarkan tanpa smartphone ataupun kuota, bahkan tanpa mengeluarkan uang. Itulah esensi dari sekolah maya, belajar dari keadaan paling minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun