Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benar, Ada Mukjizat dalam Bersyukur!

8 Juli 2020   16:38 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:39 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi | Freepik.com

... Sambungan dari artikel Ada Mujizat dalam Bersyukur, Benarkah?

Manfaat Ampuh Bersyukur

Sejak Februari 2020 hingga saat ini, saya mengabadikan hal-hal yang penting. Juga terus mengobservasi diri sendiri dan putri kecil. Dan inilah yang saya temukan, manfaat dari bersyukur.

Bersyukur membuat saya hidup di saat ini. Maksudnya, tidak menyesali apa yang telah terjadi. Selalu fokus dengan keadaan yang paling aktual dan bagaimana dengan hari esok.

Bersyukur membuat tubuh lebih sehat dan jiwa menjadi lebih sejahtera. Tidur nyenyak. Mampu merasakan bahagia dan mood yang positif. Sebab bersyukur memblokir emosi yang 'toxic'.

Mengungkapkan rasa syukur lewat bernyanyi, mengurangi stres. Walaupun awalnya tidak mudah. Saat keadaan saya di tahap Hyper Arousal, menyanyikan Goodness of God membuat air mata mengucur deras dan hati terasa perih.

Gambar Window of Tolerance, diambil dari Crisis Kit. Sumber: PositivePsychology.com
Gambar Window of Tolerance, diambil dari Crisis Kit. Sumber: PositivePsychology.com
Mengekspresikan syukur lewat nyanyian, meningkatkan rasa optimis. Bernyanyi dan mengucapkan kata-kata yang positif, seperti mengalirkan energi tambahan ke dalam diri saya. Ini dialami di tahap Window of Tolerance.

Walaupun keadaan sukar, saya dapat menerima keadaan dan merasa puas. Bukan puas dengan kondisi kami yang sulit, tetapi puas dengan usaha yang telah dilakukan dari hari ke hari.

Misalnya saja, belum dapat uang padahal sudah menawarkan dagangan. Sudah ikut survei tapi tiba-tiba sinyal hilang dan keluar dari survei. Sudah menulis tapi belum dapat K-Reward. Sudah mencari murid, tapi belum dapat.

Saat belanja, bersyukur membuat saya dapat jernih melihat kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak melakukan belanja impulsif. Saat ada uang pun, saya jadi waspada terhadap diskon-diskon dan reward 'palsu'.

Bersyukur juga membuat saya tetap tenang, meskipun keadaan benar-benar sulit namun tetangga di kanan malah menambah dengan gedoran-gedoran di tembok.

Walaupun rasanya ingin sekali membalas kelakuan mereka. Atau bahkan menghantam muka mereka dengan balok kayu. Namun saya dapat mengontrol diri dan menjadi lebih sabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun