Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Saya Kira Hemat, Ternyata Miskin

18 Mei 2020   06:00 Diperbarui: 19 Mei 2020   04:31 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock via kompas.com

Investasi lain yang cocok untuk dana pensiun adalah saham. Saham dapat bertahan selama 10 tahun walaupun dihantam inflasi. Atau sederhananya, investasi saham tetap untung sekalipun sedang krisis.

***

Itulah dua agenda yang harus saya dipikirkan. Bagaimana mempersiapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun. Keduanya bukan tugas yang mudah. Butuh uang dalam jumlah yang besar.

Jangan-jangan penghematan di atas itu bukan hemat yang sebenarnya. Saya pikir hemat, ternyata miskin.

"Apakah seluruh rakyat Indonesia mampu mempersiapkan Dana Darurat dan Dana Pensiun?"

Barisan orang-orang yang cerdas berperilaku di tengah krisis, saya pikir akan penuh terisi. Budaya hidup hemat dan sederhana itu sudah mendarah daging bagi banyak orang Indonesia. Terlebih mereka yang kenyang dengan penderitaan.

Pengalaman saya di atas itu hanya bahan tertawaan mereka. Bahkan mungkin ada yang berkomentar, "Tahu apa kamu tentang kesulitan hidup. Saya lebih tahu. Saya kenyang makan asam garam kehidupan."

Tetapi ketika kriteria dinaikkan. "Ayo, yang sudah punya Dana Darurat silahkan berbaris di kanan." Saya yakin, jumlahnya jauh lebih sedikit dari barisan awal.

Bahkan ketika lebih dipersempit lagi. "Ayo, yang punya Dana Darurat dan Dana Pesiun silahkan memisahkan diri ke sebelah kiri." Saya sangat yakin, hanya ada beberapa orang disana.

Padahal ada masanya seseorang tertimpa musibah. Ada waktunya setiap orang menjadi tua. Bahkan tidak berdaya. Beruntung jika anak atau cucu dapat menanggung. 

Bagaimana jika keadaan ekonomi terus memburuk? Anak dan cucu tidak sanggup menanggung beban di luar beban keluarganya.

Apa salah menjadi tua? (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun