OriginOS 6 menjadi pembaruan besar dari Vivo yang paling dinanti, terutama karena untuk pertama kalinya sistem operasi ini akan dirilis secara global menggantikan Funtouch OS yang selama ini digunakan di luar Tiongkok. Langkah ini menandai upaya Vivo untuk menyatukan pengalaman software di seluruh dunia, sehingga pengguna internasional bisa merasakan antarmuka dan fitur yang sama seperti pengguna di pasar domestik. OriginOS 6 dikabarkan akan diluncurkan secara resmi pada pertengahan Oktober 2025, dengan versi beta lebih dulu hadir untuk perangkat flagship seperti Vivo X200 Pro dan iQOO 13, sementara versi stabilnya dijadwalkan meluncur secara bertahap hingga awal 2026.
Sistem operasi terbaru ini berbasis Android 16 dan membawa banyak pembaruan menarik, terutama dari sisi tampilan dan performa. Vivo memperkenalkan filosofi desain baru bernama "Light & Shadow Space" yang menonjolkan efek bayangan lembut, transparansi, dan pencahayaan alami untuk menciptakan kesan visual yang elegan. Layar kunci kini memiliki efek kaca cair yang dinamis dan jam digital adaptif, sementara animasi sistem dan transisi antarmuka dibuat lebih halus. Selain itu, OriginOS 6 membawa beragam fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti AI Eraser untuk menghapus objek dari foto, AI Lighting untuk menyesuaikan pencahayaan otomatis, serta fitur berbagi cepat "Shake-to-Share" yang memungkinkan pengguna mengirim file hanya dengan menggoyangkan perangkat.
Dari sisi kinerja, Vivo menjanjikan peningkatan fluiditas dan efisiensi jangka panjang, dengan manajemen memori dan stabilitas sistem yang lebih baik. OriginOS 6 juga memberikan fleksibilitas tinggi dalam kustomisasi --- mulai dari tumpukan widget (stacking widget) hingga tampilan panel cepat (quick settings) yang lebih rapi dan intuitif. Semua ini menunjukkan bahwa Vivo berupaya menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih modern dan premium, sejajar dengan antarmuka dari brand besar lain seperti One UI atau MIUI.
Meski demikian, beberapa tantangan tetap ada. Tidak semua perangkat Vivo atau iQOO kemungkinan akan kebagian update, terutama model lama atau kelas entry-level. Selain itu, versi global mungkin akan sedikit berbeda dengan versi Tiongkok karena penyesuaian layanan dan kebijakan lisensi. Seperti halnya pembaruan besar lainnya, pengguna disarankan menunggu rilis stabil untuk menghindari bug atau masalah performa awal.
Secara keseluruhan, OriginOS 6 layak dinantikan karena menghadirkan penyegaran besar baik dari sisi visual, fitur AI, maupun pengalaman pengguna. Jika Vivo berhasil menjaga stabilitas dan optimalisasi di berbagai perangkat, maka OriginOS 6 berpotensi menjadi salah satu sistem operasi Android kustom paling menarik di tahun 2025.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI