Mohon tunggu...
Maria Yuanita A
Maria Yuanita A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa desain interior - Universitas Kristen Petra

Interior desainer

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Alun-Alun Kota, Ramah Disabilitas?

20 November 2021   10:28 Diperbarui: 20 November 2021   10:33 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Kota Jember saat malam hari, dok. pribadi

Setiap kota dan daerah pasti memiliki ruang terbuka publik yang bermanfaat secara langsung yakni sebagai membentuk keindahan dan kenyamanan dan mendapatkan bahan-bahan untuk dijual, dan bermanfaat secara tidak langsung yakni sebagai pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan kelangsungan persediaan air tanah, pelestarian fungsi lingkungan beserta segala isi flora dan fauna yang ada. Fungsi lain dalam jangka waktu pendek yakni aktifitas masyarakat sedang berlangsung di dalamnya, seperti kegiatan olahraga, rekreasi, parkir, dan lain-lain, sedangkan dalam jangka waktu panjang adalah meningkatkan produktivitas masyarakat, pelestarian lingkungan, dan meningkatkan nilai ekonomis lahan sekitar.

Ruang hijau terbuka publik atau yang lebih dikenal dengan alun-alun kota. Alun-alun kota sendiri memiliki definisi suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam. Pada jaman dahulu alun alun merupakan halaman depan rumah penguasa seperti raja, bupati, camat atau kepala desa yang dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat sehari hari dalam ikwal pemerintahan militer, perdagangan, kerajinan dan pendidikan, namun seiring dengan jaman alun-alun kota menjadi tempat berkumpulnya masyarakat local untuk berekreasi, berolahraga, maupun bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.

Jember yang merupakan suatu kabupaten sekaligus kota administratif di provinsi Jawa Timur memiliki alun alun kota yang cukup luas dan menjadi pusat kota. Alun-alun Jember berada diantara jalan PB Sudirman, A. Yani, Kartini, Sultan Agung, Wijaya Kusuma dan Sudarman yang merupakan tempat kediaman Bupati Jember. Alun-alun kota Jember ini berada di depan kantor Bupati Jember sesuai dengan sejarah yakni halaman depan dari kediaman Bupati. Alun-alun Jember dekat dengan beberapa tempat penting seperti Kantor Pos besar, Masjid tertua di Jember, stasiun utama, berbagaimacam bank, kantor, dan sekolah.

Alun-alun Jember biasanya digunakan untuk berbagai macam kegiatan, mulai dari kegiatan nasionalisme seperti upacara dan pelatikan militer, kegiatan kebudayaan seperti karnaval, konser, dll, serta kegiatan rekreasi dan sosialisasi yang menjadi dominan kegiatan yang di lakukan sehari-hari. Alun-alun Jember terbagi menjadi beberapa bagian yakni area lapangan luas yang biasanya digunakan untuk upacara, area bermain anak dengan beberapa permainan anak, area tugu untuk tempat monument, serta area lapangan basket yang berada di samping lapangan hijau.

Dikarenakan fungsinya sebagai ruang terbuka publik, alun-alun Jember dapat di akses oleh semua kalangan baik orang normal maupun orang berkebutuhan khusus. Perbedaan ketinggian yang cukup tinggi antara trotoar dengan jalan raya untuk memastikan alun-alun kota ramah pejalan kaki. Adanya parkiran di depan Gedung Bupati dan parkiran khusus disabilitas di seberang Gedung Bupati.

Selain itu adanya akses untuk naik ke trotoar alun alun menggunakan ramp yang berada di dua sisi yakni di sebelah kanan bundaran bendera dekat Jalan RA. Kartini dan sebelah kiri bundaran bendera dekat Jalan A. Yani. Jalur ramp yang dipakai cukup Panjang sehingga dapat digunakan oleh pengguna kursi roda dengan bantuan maupun tanpa bantuan. Pada area atas ramp terdapat besi siku yang di hanya dapat di lalui kursi roda dan pejalan kaki sehingga tidak dapat dilalui oleh motor.

Area pejalan kaki di sebrang kantor Bupati, dok. pribadi
Area pejalan kaki di sebrang kantor Bupati, dok. pribadi

Pada area trotoar pinggir terdapat pepohonan yang di beri lampu sehingga memberi cahaya pada pejalan kaki pada malam hari, selain itu juga terdapat tempat duduk cukup banyak yang ditujukan untuk pejalan kaki dan pengunjung beristirahat. Jalanan pada trotoar menggunakan batu dengan permukaan yang rata sehingga memudahkan akses pengguna kursi roda atau alat bantu jalan dan orang yang berolahraga sketboad untuk berkeliling. Alun-alun kota dirancang untuk semua kalangan, sehingga kita tidak perlu kawatir untuk menikmati salah satu destinasi wisata murah yang satu ini. 

Teks oleh : Maria Yuanita (Mahasiswi Desain Interior, Universitas Kristen Petra)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun