Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ladang Minas, Blok Rokan, Kisah Panjang Kembali ke Ibu Pertiwi

19 Februari 2019   01:38 Diperbarui: 19 Februari 2019   02:28 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penemuan Minyak Pertama di Masa Penjajahan Belanda

Mengapa di hampir setiap ladang minyak negeri kita banyak tampang bule dan wajah asing lainnya yang wara-wiri? Banyak alasan di baliknya...

Wajib kita pahami bahwa kekayaan alam di nusantara menjadi daya tarik bangsa imperialis eropa sejak berabad-abad lalu. Minyak bumi menjadi salah satu komoditas terbesar yang mereka incar. Sejak tahun 1871 penjajah Belanda telah melakukan pengeboran di daerah-daerah rembesan minyak. Mereka memanfaatkannya untuk minyak lampu dan bahan bakar industri. Belanda juga mengambil keuntungan besar dari bisnis minyak bumi. 

Di tahun 1883, Aeilko Janszoon Zijlker seorang penaman tembakau, memperoleh konsesi pengeboran di Sumatera Utara. Pengeboran perdana itu menghasilkan produksi minyak komersil untuk pertama kalinya. Di tahun 1890, perusahaan minyak pertama di Sumatera pun berdiri dengan nama "Royal Dutch Company for the Working of Petroleum Wells in the Netherlands Indies" yang kemudian berubah nama menjadi Royal Dutch Company. Royal Dutch pun kemudian merajai industri minyak di kawasan Sumatera, Jawa, Kalimantan dan wilayah timur laut.

Di tahun 1907 Royal Dutch bergabung dengan Shell Transport and Trading Company yang beroperasi di Kalimantan Timur. Inilah cikal bakal perusahan nomer dua terbesar di dunia itu memulai kiprahnya di Indonesia.

Penemuan ladang minyak di Minas berdampak pada pengeksplorasian daerah lainnya dan penemuan ladang-ladang migas di daerah lain seperti di Jawa Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan Kalimantan.

Penemuan minyak oleh Aeilko Janszoon Zijlker dan beroperasinya perusahaan tambang di daerah Minas membuat daerah ini berkembang secara bertahap. Di tahun 1936 pemerintah Hindia Belanda memberikan konsesi pertambangan kepada perusahaan Caltex untuk beroperasi di Sumatera Tengah. Pemerintah Hindia Belanda mengirimkan ahli beserta tenaga kerja untuk mengeksplorasi minyak.

Sistem konsesi yang diterapkan sejak zaman Belanda ini merupakan model kontrak kerjasama tertua di dunia dalam bidang pertambangan. Konsesi migas yang dinamakan "Konsesi 5A" memiliki ketentuan; kontraktor bertindak selaku operator sekaligus bertanggung jawab atas manajemen operasi, kepemilikan minyak dan gas bumi berada di tangan kontraktor, kepemilikan aset berada di tangan kontraktor dengan batasan tertentu. Negara mendapat pembagian pembayaran royalti dihitung dari tingkat produksi tertentu, pajak penghasilan dikenakan kepada kontraktor dari keuntungan bersih (pajak penghasilan dan pajak tanah).

Residen Riau yang akhirnya menjadi Propinsi Riau pun menjadi salah satu daerah terkaya di Indonesia karena kandungan minyak di dasar buminya.

Ladang Minyak Minas

Minas adalah sebuah kecamatan di kabupaten Siak, Riau. Kata Minas merupakan singkatan dari Minyak Nasional berdasarkan celetukan masyarakatnya. Masyarakat Minas diduga berasal dari suku Talang Mamak dan pendatang yang dipekerjakan oleh penjajah Jepang di ladang minyak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun