Mohon tunggu...
Nurlia Djafar
Nurlia Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Negeri Gorontalo

menulis konten pengabdian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Pembelajaran Seni Tari Berbasis Keraifan Lokal dalam Penanaman Nilai Karakter Mahasiswa Sendratasik FSB UNG Era Revolusi Industri 4.0

28 Februari 2024   16:51 Diperbarui: 28 Februari 2024   16:56 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nilai merupakan suatu hal yang diyakini seseorang maupun kelompok dalam menggerakkan tindakan dan perilaku. Nilai yang tumbuh dalam masyarakat dan diterima dengan baik akan menjadi suatu pedoman dalam menjalani kehidupan bersama. Adisusilo (2012:56) mengartikan nilai sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat, dan paling benar menurut keyakinan seseorang atau sekelompok orang. Karena nilai dianggap memberi manfaat dan dianggap baik, maka menjadikan nilai tersebut dihargai, dihayati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berbicara tentang nilai, maka setiap masyarakat memilikinya. Selanjutnya nilai ini akan mengatur sistem kehidupan berdasarkan sistem nilai yang diberlakukan. Keadaan inilah yang melahirkan kearifan lokal di setiap masyarakat yang memiliki sistem nilai yang berbeda. Setiap masyarakat memiliki kearifan lokal yang berbeda. Kearifan lokal dibangun dan ditumbuhkan dari pandangan hidup dan nilai-nilai yang menjadi pedoman masyarakat dalam menyelenggarakan kehidupannya. Oleh karena itu, kearifan lokal merupakan salah satu bentuk budaya. Kearifan lokal oleh Akhmar dan Syarifudin (2007) diartikan sebagai tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam berinteraksi dengan lingkungan tempat hidupnya secara arif bijaksana. Secara substantif kearifan lokal merupakan nilainilai yang berlaku dalam tatanan masyarakat, yang kebenarannya menjadi pedoman dalam bertingkah laku sehari-hari (way of life). Kearifan lokal biasanya diajarkan secara turun temurun dan diwariskan dari generasi ke generasi, dimulai dari keluarga hingga di dalam masyarakat. Adapun kearifan lokal dapat diwujudkan dalam bentuk benda (tangible) dan tak benda (intangible), misalnya bahasa, sastra, kesenian, upacara, adat istiadat, keris, dan sebagainya.

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai- nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut. Manullang (2013) mengemukakan bahwa pendidikan karakter terdiri atas pengembangan sikap positif, pola pikiresensial, komiten normatif, dan komponen abilitas yang berlandaskan IESQ. Adapun pendapat Yunus (2013) pembangunan karakter bangsa merupakan hal yang sangat penting karena berhubungan dengan proses membina, memperbaiki, mewarisi warga negara tentang konsep perilaku dan nilai luhur budaya Indonesia yang dijiwai oleh Pancasila dan UndangUndang 1945. Oleh karena itu, hakikat pendidikan karakterdalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadian generasi penerus bangsa.

Karakter menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008) merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Samani (2014) menyatakan bahwa karakter dapat dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas pada setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Seorang yang berkarakter baik, maka ia mampu membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkannya. Karakter senantiasa dikaitkan dengan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan menurut norma yang berlaku. Dengan demikian, karakter merupakan representasi dari nilai-nilai baik seseorang yang ditampilkan dalam perilaku atau sikap sehari-hari, dengan siapa, dimana dan dalam kegiatan apa.

Pembelajaran tari memiliki peranan dalam pembentukan pribadi atau mental yang selaras. Seni tari memfokuskan pada kebutuhan perkembangan emosional dan kecerdasan sosial. Kecerdasan emosional dicapai dengan cara mengaktualisasikan diri melalui gerak yang baik dan kompetensi dalam mengekspresikannya. Sedangkan kecerdasan sosial dapat dicapai dengan membina kerja sama baik dengan pelatih atau antar penari, ceria, dan percaya diri. Seni tari menyediakan kesempatan untuk mempelajari psikologi manusia dengan berbagai perilakunya. Mahasiswa Pendidikan Sendratasik FSB UNG memiliki banyak kesempatan mempraktekkan tari sebab merupakan bidang imu yang wajib dipelajari. Praktik tari apabila dihayati dengan baik, tanpa sadar proses itu akan membantu dalam proses mendewasakan diri. Mereka mengidentifikasikan diri dengan katakter tarian yang dibawakannya. Dalam proses pembelajaran tari, dosen harus dapat menciptakan suasana kebebasan bergerak kepada mahasiswa. Dosen diharapkan membimbing mahasiswa dapat mengungkapkan cara bergerak mereka sendiri.

Sekolah baik dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan formal yang efektif dalam pembentukan karakter. Penerapan pendidikan karakter disekolah setidaknya dapat ditempuh melalui alternative strategi tertentu. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang (Masnur Muslich 2011:81). Pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak, tujuannya ialah membentuk pribadi peserta didik, agar dapat berkembang menjadi lebih baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapula kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik untuk suatu masyarakat atau bangsa, secara umum ialah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi kepada budaya masyarakat dan bangsanya. Nilai-nilai pendidikan karakter dapat ditanamkan melalui banyak mata pelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam materi pembelajaran, tak terkecuali pelajaran seni tari. Materi pembelajaran baik teori maupun praktik sejatinya mengandung nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan kepada mahasiswa tentunya.

Melalui pendidikan seni drama, tari, dan musik berbasis kearifan lokal, mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka dalam menciptakan karya seni yang unik dan orisinal Pembelajaran berbasis kearifan lokal sangat penting untuk diterapkan guru dalam pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik serta sebagai media untuk penanaman rasa cinta terhadap kearifan lokal di daerahnya, penanaman karakter positif sesuai nilai luhur kearifan lokal serta membekali siswa untuk menghadapi segala permasalahan diluar sekolah. Sehingga tujuan manfaat dari pembelajaran seni tari berbasis kearifan lokal dalam penanaman nilai karakter mahasiswa Pendidikan Sendratasik FSB UNG dalam menyongsong era revolusi industry 4.0 adalah : 1). Bertujuan untuk menggali potensi seni dan budaya lokal sebagai sumber pembelajaran yang dapat membentuk karakter mahasiswa, 2) Meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal. 3) Mengembangkan kreativitas dan imajinasi mahasiswa melalui seni dan budaya lokal. 4) Penelitian ini bermanfaat untuk membentuk karakter mahasiswa yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong royong, kejujuran, dan rasa saling menghargai. Dengan mempelajari seni dan budaya lokal, mahasiswa dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 5) Menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap seni dan budaya lokal. 6) Melalui pendidikan seni drama, tari, dan musik berbasis kearifan lokal, mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka dalam menciptakan karya seni yang unik dan orisinal. 7) Melalui penelitian ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap seni dan budaya lokal mereka. Hal ini dapat membantu melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat. 8) Penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membangun karakter mahasiswa dan memperkaya pengalaman belajar mereka.

Membangun pendidikan seni tari melalui kearifan lokal mengandung nilai-nilai yang relevan dan berguna bagi pendidikan. Oleh karena itu pendidikan seni tari berbasis kearifan lokal dapat dilakukan dengan merevitalisasi budaya lokal. Penerapan pembelajaran seni tari berbasis kearifan lokal sesungguhnya mengandung banyak sekali keteladanan dan nilai kehidupan. Kearifan lokal yang terkadung dalam seni tari memiliki fungsi fundamental, yaitu membentuk mental sosial dari komunitasnya. Oleh karenanya, nilai-nilai yang terkandung selalu digali dan atau diyakini memberikan sumbangan pada generasi muda. Hal ini yang memberikan dorongan kuat bagi para pengembang seni tari untuk meyakinkan, bahwa nilai-nilai kearifan lokal yang telah membentuk sebuah komunitas pada masa lalu. Pembelajaran berbasis kearifan lokal dipadu dengan pembelajaran seni tari sangatlah cocok. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan seni budaya yaitu agar siswa/mahasiswa mampu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan,serta kepekaan rasa estetis yang terjadi dikehidupan siswa, sesuai dengan kemampuan belajarnya.

Pembelajaran Seni Tari Berbasis Kearifan  Lokal Dalam Penanaman Nilai-nilai Karakter

Langkah-langkah yang dilakukan pengajar/dosen dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kearifan lokal dalam penanaman nilai-nilai karakter adalah sebagai berikut :

1). Mengenali situasi dan peluang di wilayah menjadi suatu aspek yang sangat krusial. Penting untuk mengetahui ragam potensi atau keragaman yang tengah berkembang di daerah tersebut, agar kemudian dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran yang dijalankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun