Mohon tunggu...
Lia octavia
Lia octavia Mohon Tunggu... -

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemajuan Pendidikan hanya Sekadar Janji

9 Desember 2018   21:05 Diperbarui: 11 Desember 2018   19:39 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo: edisidumay.com

Sebagai contoh adalah yang terjadi di Pulau Tegal, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, yang terkenal dengan destinasi wisata nya namun sangat miris dengan kondisi pendidikannya. Keadaan fasilitas pendidikan di daerah tersebut jauh dari kata standar, dimana hanya terdapat 2 tempat untuk kegiatan belajar. Anak-anak disana malah mendapat pembelajaran dari para relawan lalu dimanakah perhatian dari pemerintah? Anak-anak di pulau tersebut memiliki semangat belajar yang tinggi mereka sangat antusias ketika para relawan datang untuk mengajar mereka. Mereka sangat ingin bersekolah seperti anak-anak pada umumnya namun apadaya jarak yang jauh untuk menuju sekolah formal terdekat tidak didukung oleh transportasi yang diperlukan. Untuk itu sangat diharapkan pemerintah untuk melek akan nasib anak-anak bangsa karna pemerintah mempunyai kewajiban dan tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Janji pemerintah lainnya yang belum direalisasikan adalah masalah tentang guru honorer, dimana janji pengangkatan guru honorer menjadi PNS belum terihat direalisasikan. Menurut saya para guru honorer yang telah lama mengajar dan mendedikasikan dirinya untuk mencerdaskan anak-anak indonesia perlu diapresiasi berupa kenaikan gaji dan pengangkatan PNS tapi nyatanya masih banyak guru honorer yang memiliki gaji di bawah UMR. Terhitung sudah berapa kali guru honorer melakukan demo tapi hasilnya nihil, itu semua hanya janji manis pemerintah tapi rasanya pahit bagi guru honorer, bahkan mereka sudah kebal dengan janji pengangkatan PNS menurut mereka pemerintah itu hanya nge-PHPin mereka saja.

Berikut saya uraikan mengenai hadis yang berhubungan dengan permasalahan diatas:

HADIS TENTANG KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

34.23/3411. Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim telah menceritakan kepada kami Al Hasan bahwa 'Aidz bin 'Amru salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, menemui Ubaidullah bin Ziyad sambil berkata, Wahai anakkku, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya seburuk-buruk penguasa adalah penguasa yang zhalim, maka janganlah kamu termasuk dari mereka. Lalu 'Ubaidullah berkata kepadanya, Duduklah, kamu ini hanyalah sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang masih yunior (rendahan). Maka 'Aidz pun ganti berkata, Apakah di antara mereka ada yang disebut sebagai sahabat kelas yunior? Sebenarnya yang pantas disebut sahabat kelas rendahan adalah orang-orang setelah mereka dan juga yang selain mereka. (HR. MUSLIM).

 2948. Dari Maryam Al Azdi, ia berkata: Aku masuk ke (rumah) Muawiyah, lalu ia berkata, "Aku sangat senang dengan kedatanganmu. Apa yang menyebabkan (kedatangan) mu?" ---ungkapan yang biasa diucapkan oleh orang-orang Arab---. Aku berkata, "Hadits yang aku dengar dan akan kusampaikan kepadamu. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang diberi kekuasaan Allah yang Maha Agung dan Maha Mulia untuk menangai urusan kaum muslim, kemudian dia menutup diri (tidak mau memenuhi) orang-orang dan orang fakir, maka Allah akan menutup diri dari kebutuhan-kebutuhannya."

Maryam Al Azdi berkata, "Muawiyah kemudian menugaskan seorang lelaki untuk menangani urusan manusia (masyarakat)." (abu daud) (Shahih)

Lalu bagaimana hubungan antara hadis tersebut dengan permasalahan janji pendidikan diatas?

Hadis diatas menjelaskan bahwasannya seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur kemaslahatan umat. Kemakmuran atau kesengsaraan suatu masyarakat sangat tergantung pada peran yang pemimpin mainkan. Ketika seorang pemimpin berlaku adil maka masyarakat pun akan sejahtera. Demikian, sebaliknya ketika pemimpin itu berlaku zhalim dan tidak jujur dalam menjalankan amanah maka rakyat pun akan berujung pada kesengsaraan

Dapat kita ketahui bahwa tugas dari seorang pemimpin adalah melayani rakyatnya. Menjadi seorang pemimpin adalah amanah yang besar yang harus dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab karna kata pemimpin yang ia sandang adalah suatu kepercayaan dari rakyatnya yang harus dijaga dengan tidak dikotori oleh perbuatan-perbuatan zhalim.

Di hadis tersebut dijelaskan, seorang pemimpin harus mementingkan kepentingan rakyatnya, melek akan kondisi rakyatnya dengan tidak menutup diri dari persoalan-persoalan yang terjadi di wilayah kekuasaannya dan cepat dalam menangani atau mengatasi masalah, tidak berdusta dengan ucapannya sendiri / ingkar janji karna dari ucapan mulutnya itu rakyat sangat mengharapkan kondisi dan perubahan yang lebih baik dari pemimpin sebelumnya karna nilai utama seorang manusia terletak pada konsistensinya menepati janji jika tidak maka ia terkategori sebagai orang yang munafik, yaitu suatu karakter yang melekat pada diri seseorang yang memang tidak mempunyai komitmen terhadap kebenaran, tepatnya dalam hal menepati janji. Hal ini sebagaimana disabdakan Nabi "Tanda orang munafik itu ada tiga. Apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila diberikan amanah ia mengkhianati". Untuk itu, seorang pemimpin perlu senantiasa waspada terhadap segala kemungkinan yang menjadikan hatinya lemah apalagi lengah, pemimpin juga tentunya harus bersifat adil dalam memberikan hak-hak rakyat dan jujur tidak menzhalimi rakyatnya dengan mengambil uang negara dan berambisi dengan kekuasaan. Para pemimpin harus menanggung jawab apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun