Media massa di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dimulai dari media cetak hingga media elektronik yang dapat dijangkau dengan mudah oleh manusia. Jika ditinjau dari pengertiannya, media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada penerima dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis (Cangara, 2002). Seperti yang kita ketahui, masyarakat menggunakan media massa untuk mendapatkan informasi mengenai suatu hal atau suatu peristiwa. Kejadian yang berada jauh dari lingkungan suatu masyarakat dapat diketahui oeh masyarakat tersebut melalui media massa.Â
Masyarakat juga mengetahui kebijakan maupun kejadian yang terjadi pada pemerintah melalui media massa. Tanpa disadari saat ini media massa memegang peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan manusia. Perkembangan media massa yang pesat dan informasi yang diberikan cenderung mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga muncul anggapan seperti angkatan 90 berbeda dengan angkatan 2000an dimana saat itu media massa belum menjadi suatu hal yang dominan dalam kehidupan masyarakat berbeda dengan yang terjadi saat ini.Â
Seringkali media juga dianggap menjadi informasi akan standar pada suatu hal, seperti penampilan yang menarik dari seorang pembawa berita dianggap sebagai standar rapi bagi seseorang yang ingin berbicara di depan umum, kejadian dalam sebuah sinetron dianggap hal yang biasa terjadi pada masyarakat, gaya berpakaian yang terbuka menjadi suatu hal yang up to date dikalangan remaja. Selain itu, media massa juga dianggap menjadi sumber fakta yang paling akurat akan suatu peristiwa, seperti hasil hitung cepat pemilihan umum presiden, berita mengenai selebritis, kasus korupsi maupun kriminalitas. Sehingga pola pikir masyarakat cenderung ‘mengiyakan’ informasi yang diberikan melalui media massa. Jika kita telusuri lebih dalam, ada tiga bentuk pengaruh media, yaitu :
- Aktivasi, media menjadikan seseorang melakukan apa yang sebenarnya cenderung akan ia lakukan. Jika seseorang ingin pergi ke suatu tempat, ketika ia melihat informasi akan tempat tesebut sesuai dengan harapannya melalui media massa maka keinginannya semakin kuat.
- Penguatan ,media massa memperkuat apa yang diyakinin oleh seseorang melalui informasi yang diberikannya.
- Konversi, selain memperkuat hal yang diyakinin oleh seseorang, media massa juga dapat memutar balikkan pilihan seseorang melalui informasi yang disajikan media massa.
Besarnya pengaruh media massa terhadap kehidupan manusia jika tidak ditelaah lebih dalam maka dapat menciptakan nilai-nilai baru dalam kehidupan masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai moral bangsa Indonesia. Dalam bullet theory dikatakan bahwa sebuah media massa memiliki kekuatan dan pengaruh yang sangat besar dalam hal kehidupan masyarakat. Menurut Wilbur Schramm, pada tahun 1950-an, teori peluru adalah sebuah proses di mana seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang bersifat pasif tidak berdaya.Â
Akan tetapi dalam karya tulisnya yang diterbitkan pada awal tahun 1970-an, Schramm meminta kepada para peminatnya agar teori peluru komunikasi itu dianggap tidak ada, sebab khalayak yang menjadi sasaran media massa itu ternyata tidak pasif. Namun jika masyarakat tidak menggunakan media massa dengan bijak maka bullet theory ini dapat terealisasi.
Ada beberapa hal yang harus di pahami oleh masyarakat agar bijak dalam menggunakan media massa, yaitu :
- Daya serap infromasi bergantung pada daya kritis dan tingkat pendidikan khalayak. Media memberikan informasi namun masyarakatlah yang mencermati dan mengecek terlebih dahulu kebenarannya dengan mencari referensi berita sebanyak-banyaknya. Apa yang disampaikan oleh media massa sebaiknya tidak ditelan mentah-mentah.
- Media massa tidak mngontrol cara berpikir maupun memilih. Pilihan akan suatu hal ditentukan oleh diri sendiri. Media massa hanya berfungsi untuk memperteguh keyakinan seseorang.
- Media massa hanya salah satu bagian dari jaringan pengaruh terhadap pemilih. Media massa dapat menjadi alat bagi seseorang untuk mempengaruhi orang lain.
Perubahan yang terjadi pada masyarakat bergantung pada masyarakat itu sendiri. Semakin tinggi tingkat intelektual seseorang maka semakin tinggi pemikiran dalam mencermati suatu hal. Pengaruh yang diberikan oleh media massa akan kehidupan masyarakat sesungguhnya dapat dikendalikan jika masyarakat mau untuk bijaksana dalam menggunakan media massa.
 By : Lia Maduma
- KBK Public Relation LKMMD FT 2016-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI