80 % kegiatan ekstrakurikuler (pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang dimanfaatkan untuk pembelajaran terkait dengan PPLH seperti : pengomposan, tanaman toga, biopori, daur ulang, pertanian organik, biogas, dllÂ
4
Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan LH
3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam upaya PPLH, seperti : bimbingan teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll
Bentuk kegiatan siswa dalam program Sekolah Adiwiyata dapat beraneka ragam, sesuai kebijakan sekolah. Dalam hal bertani, bentuk kegiatan siswa di antaranya penanaman dan pengelolaan tanaman sayur, tanaman obat dan tanaman hias. Siswa terlibat dalam penanaman tumbuhan-tumbuhan tersebut mulai dari pembibitan, penanaman dan perawatan. Hasil dari tanaman-tanaman tersebut dapat pula dinikmati oleh siswa.
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan Lingkungan Hidup termasuk bertani di dalamnya, terintegrasi dalam kebijakan dan kurikulum sekolah. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas, tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap mata pelajaran, ataupun di luar kelas. Aktivitas siswa tersebut terjadwal dan dilakukan secara rutin, sehingga menjadi suatu pembiasaan. Dengan adanya pembiasaan ini, diharapkan sedikit demi sedikit minat siswa dalam bertani akan tumbuh, dan itu dapat menjadi suatu bagian dari tahap awal munculnya petani-petani baru di Indonesia.
#