Mohon tunggu...
Lia Kurniawati
Lia Kurniawati Mohon Tunggu... Dosen - Realistis dan No Drama

Author - Founder Manajemen Emosi & Pikiran (MEP) Dosen Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerpen Anak: Tragedi Basreng dan Mie Gelas

9 Juli 2015   15:23 Diperbarui: 9 Juli 2015   15:31 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="basreng"][/caption]

Beberapa hari setelah pembagian raport kenaikkan kelas, tepatnya dua  hari jelang “munggahan”  Ramadhan tahun ini, aku dan kakang di jemput ayah untuk sekedar bermain. Sudah takdir kami merasakan indahnya berorang tua tunggal. Aku dan kakang selama ini tinggal dan di asuh oleh ibu yang selalu hadir untuk kami, hatiku senang-senang saja ketika ayah menjemput di rumah nenek,  meskipun itu bukan atas kemauanku entah  perasaan kakang aku tidak tahu.  Kakang lebih mengerti sifat dan karakter ayah yang seringkali lebih mempedulikan kegiatan sosialnya daripada anak-anaknya, hingga ia seringkali enggan jika harus bertemu dengannya.

Yamaha matic biru ber-sasis pendek kepunyaan ayah telah menunggu depan rumah nenek,

“Adik duduk di depan aja, kakang di belakang! “ seru ayah. Seakan mengerti jok motor nya terlalu sempit untuk kami bertiga.

Sepanjang perjalanan tak ada satu orangpun yang membuka obrolan, hingga tiba di salah satu ujung jalan dimana motor ayah siap memasuki jalan kecil menuju rumah abah dan umi.

“Bener kan kata kakang juga, pasti kesini!” seru kakang setibanya di rumah abah dan umi.

“ Emang gak ada tempat lain ya selain ini!” tambah kakang kesal namun ia tak berani berucap langsung pada ayah.

Selepas kami turun, ayahpun turut berpamitan untuk mengajar anak-anak di sekolah.

Aku dan kakang lantas menemui abah dan umi,

“mana ayahnya?” Tanya umi, yang kami temui di warung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun