Mohon tunggu...
Lia Diana Sari
Lia Diana Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGPAUD Universitas Pendidikan Indonesia

PGPAUD UPI Kampus Cibiru_1806145

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Pelaksanaan Program Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan

18 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 18 Juli 2021   09:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Pelaksanaan Kegiatan Magrib Mengaji/dokpri

Adanya kehadiran virus corona yang menggemparkan dunia berawal di Kota Wuhan, China. Terjadi sekitar akhir tahun 2019, dengan diduga merupakan penyakit pneumonia yang memiliki gejala serupa dengan penyakit flu pada umumnya. Di antara gejalanya yaitu batuk, demam, letih, sesak napas dan tidak nafsu makan. Virus corona dapat berkembang dengan cepat sehingga mengakibatkan infeksi lebih parah serta gagal organ. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan virus corona sebagai pandemi pada 11 Februari 2020, karena penyebaran virus corona sangat cepat. 

Virus corona memberikan dampak kurang baik dalam beberapa bidang. Sehingga manusia tidak bisa dengan bebas melakukan aktivitas di lingkungan outdoor, harus melakukan adaptasi ulang atau penyesuaian dengan adanya virus corona. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kebijakan baru untuk tidak melakukan pembalajaran tatap muka. 

Bisa dilihat dari bidang pendidikan yang dilakukan dengan jarak jauh, menggunakan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa “Prinsip dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 adalah dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, serta masyarakat.” (kemdikbud.go.id). Berpijak dari pernyataan tersebut, hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi melaksanakan pembelajaran secara daring. 

Universitas Pendidikan Indonesia berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampak Covid-19 dengan cara melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik secara daring, sesuai dengan kebijakan dari Mendikbud. KKN yang dipilih Univesitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki salah satu program utama yaitu Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan Pada Situasi Pandemi Covid-19, program ini ditujukan untuk mencegah serta meminimalisir ancaman negatif pada situasi pandemi Covid-19 dalam bidang pendidikan. 

Kian hari berita mengenai penyebaran virus corona semakin meningkat, akan tetapi bidang pendidikan harus tetap mendapatkan perhatian secara khusus agar tidak terdampak parah. Pandemi Covid-19 telah mengubah sistem dunia pendidikan, bisa dilihat dari adanya perubahan pembelajaran secara tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan (daring). Seluruh komponen pendidikan seperti guru, siswa, bahkan orang tua siswa juga ikut andil dalam pembelajaran daring. Mereka dituntut untuk menguasai atau memiliki sikap adaptif terhadap perkembangan zaman yang sedang dihadapi. Dikarenakan, di tengah pandemi seperti ini pendidikan harus tetap dilaksanakan walau dipisahkan jarak. 

Asupan moral dan agama anak juga harus tetap terpenuhi, baik didapatkan di lingkungan keluarga atau pun lingkungan sekolah. Berpijak dari hal itu, saya teringat akan salah satu program Pemerintah Walikota Bandung, Dr. H. Ridwan Kamil, MUD bersama  Kakemenag Kota Bandung, Dr. H. Yusuf, M.Pd merancang program Gerakan Magrib Mengaji pada tahun 2016. Saya melaksanakan kegiatan Magrib Mengaji dengan sasaran dari peserta didik TPA At-taqwa sebagai salah satu kegiatan tambahan dari KKN Tematik UPI Tahun 2021. 

Anak-anak sangat antusias menjalani kegiatan Magrib Mengaji yang dilaksanakan secara daring, karena sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona. Tujuan diadakannya kegiatan ini untuk membangun generasi muda Islam yang berakhlaq Al-Quran serta untuk mencegah pergaulan anak-anak yang bebas. Kegiatan Magrib Mengaji dilakukan di rumah anak masing-masing, dengan didampingi oleh orang tuanya sendiri. Orang tua bisa mendokumentasikan kegiatan Magrib Mengaji yang dilakukan anak dan dikirimkan buktinya ke Grup WhatsApp. 

Saya memilih kegiatan Magrib Mengaji secara daring dengan harapan agar anak-anak senantiasa mengaji dan terhindar dari buta huruf Al-Quran, serta berharap anak-anak yang mengikuti kegiatan ini menjadi generasi cemerlang yang mampu mengamalkan Al-Quran dalam hidup dan kehidupanya baik untuk diri sendiri atau pun lingkungan sekitarnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun