Mohon tunggu...
Leyla Imtichanah
Leyla Imtichanah Mohon Tunggu... Novelis - Penulis, Blogger, Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga dengan dua anak, dan penulis. Sudah menerbitkan kurang lebih 23 novel dan dua buku panduan pernikahan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berkat Ajinomoto, Alhamdulillah Suami Jadi Suka Masakan Istri

8 Maret 2017   07:14 Diperbarui: 8 Maret 2017   08:17 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap suami pasti mau  punya istri yang bisa masak, tapi untungnya suami saya termasuk suami yang pengertian. Walaupun istrinya tidak terlalu bisa memasak, suami saya tidak menuntut minta dimasakkan makanan yang enak-enak dan susah dibuatnya. Yang  penting ada yang bisa dimakan saja di rumah. Memasak adalah pekerjaan yang paling merepotkan, menurut saya. Dari mulai membeli bahan makanan,mengolah, sampai mencuci perabotan dapur yang terpakai dalam proses memasak. Kalau bisa beli, kenapa harus masak? Praktis dan tidak membuang-buang waktu. Plus, rasanya sudah bisa dipastikan enak daripada saya yang memasak. 

Namanya juga orang yang baru belajar memasak, saya sering mengalami kegagalan. Rasanya tidak enak, penampilan kurang cantik. Belajar memasak itu seperti bayi yang baru belajar berjalan. Berkali-kali gagal. Masakan gosong, keasinan, sampai salah memilih menu. Daripada melihat makanan terbuang percuma karena  tidak ada yang makan, lebih baik kan beli di luar. Sudah pasti enak, ada yang memakan. Anehnya, sudah tahu masakan istrinya kurang enak, suami kadang-kadang meminta saya masak sendiri. Bagi suami, apa pun bisa dipelajari, termasuk memasak. Dan dia rela mencicipi masakan saya yang gagal, padahal saya sendiri ogah memakannya. 

Dukungan suami itu membuat saya semangat belajar memasak, sedikit demi sedikit. Dari mulai memasak goreng-gorengan, tumis-tumisan,sampai masakan yang bumbunya agak sulit seperti rendang dan gulai.Menghapal resep masakan seperti menghapal rumus kimia. Sulitnya bukan main. Dulu ibu mertua sering tanya ke suami, "Si Ela masak apa?"Suami jawab, "Ya biasa, goreng-gorengan dan tumis-tumisan."Hehehe..... Memang cuma itu masakan yang paling gampang. Andalan saya untuk memasak adalah micin. hah? Micin? Duh, itu kan.... Yup, suami saya juga pernah melarang memasak memakai micin. Alasannya sama seperti orang-orang lain. Micin itu bisa menimbulkan penyakit,membuat otak jadi bodoh, dan sebagainya. Anak-anak kecil dulu kalau kurang pintar, pasti disebutnya, "Nih anak kebanyakan makan micin." 

Bagaimana masakan bisa lezat tanpa micin? Kalau bisa masak lezat tanpa micin itu jago banget, deh. Suami saya bilang, ibunya bisa memasak lezat tanpa micin. Tapi begitu saya lihat sendiri ibu mertua memasak, eh ternyata pakai micin juga. Saya pernah membeli bakso dan minta tidak dikasih micin. Rasanya hambar walaupun sudah dikasih garam. Tidak selezat bakso yang diberi micin. Karena suami tidak mau saya memasak memakai micin, jadilah saya cuma menggunakan gula garam. Hasilnya? Kurang lezat. Saya malah tidak mau memakan masakan sendiri. Kalau suami sih dipaksakan makan, karena dia yang menyuruh memasak. 

Di rumah tidak pakai micin, bagaimana dengan masakan di luar rumah? Nyatanya, suami saja juga suka masakan di luar rumah. Malah sering mengajak saya makan di luar, padahal saya yakin masakan di luar itu pakai micin. Tidak usah jauh-jauh. Saya melihat proses peracikan bakso dan soto, semuanya pakai micin. Setelah bertahan beberapa bulan memasak tanpa micin, akhirnya saya kembali memakai micin. Awalnya suami protes, dia bisa membedakan masakan yang memakai micin dan yang tidak. Apa saya tidak takut dengan ancaman micin yangbisa membuat bodoh dan menimbulkan banyak penyakit?

Micin itu sebutan dari vetsin atau Monosodium Glutamat (MSG),butiran putih kecil-kecil yang dapat menggurihkan masakan.  Bentuknya mirip gula dan garam. Fungsinya untuk menambah rasa "umami"atau gurih, rasa kelima setelah pahit, manis, asin, dan asam. Menurut klasifikasi Food & Drug Administration (FDA), MSG adalah bahan makanan yang bersifat aman. Nah, pertanyaannya kan kalau memang MSG ini berbahaya kenapa diperbolehkan diperdagangkan? Pastinya kalau MSG bisa membunuh orang, akan dihentikan peredarannya di masyarakat.MSG buatan pabrik dibuat dari tetes tebu atau tepung tapioka, melalui fermentasi mikroba. Batas aman pemakaiannya menurut WHO adalah 6 gram sehari, sedangkan menurut Menkes RI adalah 5 gram sehari. 

Jadi, intinya sih asal tidak berlebihan ya tidak apa-apa. Selama masih di bawah batas yang disarankan. Bukan hanya MSG ya, konsumsi gula dan garam secara berlebihan pun tidak baik untuk kesehatan. Di rumah, saya sedia Ajinomoto, MSG yang sudah lama dikenal d iIndonesia. Kalau beli micin, pasti dikasihnya Ajinomoto. Kemasannya macam-macam, dari ukuran kecil seharga Rp 500 per sachet, sampai ukuran 250 gram. Ajinomoto diproduksi sejak tahun 1909, dari zaman saya masih kecil sampai dewasa. Ajinomoto selalu ada di setiap dapur yang saya masuki. 

Ajinomoto memiliki standar kualitas Internasional dan mengantongi sertifikat mutu yang diakui dunia. Soal kehalalannya, sudah tidak diragukan lagi karena terdaftar di MUI (memiliki sertifikat halal MUI) yang diperpanjang setiap dua tahun.  Sebuah merk dari Jepang, yang menampik dugaan MSG dapat membuat bodoh. Ya ini kan asalnya dari Jepang, sedangkan kita tahu orang Jepang itu pintar-pintar. Gunakan MSG sesuai ketentuan. Di belakang kemasan Ajinomoto, ada takaran pemakaian untuk beberapa jenis masakan. Misalnya, untuk sayur asam gunakan 1/2 sendok teh Ajinomoto. Jadi, jangan satu bungkus besar dituang semua ke panci. 

Mau tahu masakan apa saja yang saya masak di rumah menggunakan Ajinomoto? Berikut saya kasih dua resep masakan yang sering sayamasak di rumah: 

Tumis Kacang Panjang dan Tempe

Tumis-tumisan adalah masakan favorit saya karena mudah sekali membuatnya. Hanya sediakan dua butir bawang merah, dua butih bawang putih, dua buah cabai merah, tiga buah cabai rawit, satu butir tomat, 1/2 sendok teh garam dan gula, air secukupnya, dan tentu saja1/4 sendok teh Ajinomoto. Bahan utamanya, satu papan tempe dan kacang panjang secukupnya. Iris semua bahan, lalu tumis dengan 2 sendok makan minyak goreng. Masukkan garam, gula, dan Ajinomoto saat masakan hampir matang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun