Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemenang Nobel Bidang Ekonomi 2019: Mencari Akar Kemiskinan Melalui Laboratorium

14 Oktober 2019   20:49 Diperbarui: 19 Oktober 2019   00:23 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poor Economics (sumber : coreindonesia.org)

Teori yang dikemukakan Trio melihat banyak hal, khususnya konteks di dalam sejarah, aspek sosial dan budaya masyarakat di negara itu. 

Dari tahun ketahun, pemenang Nobel bidang ekonomi kebanyakan dari bidang ekonomi makro dan ekonomi lainnya seperti ekonomi lingkungan. 

  • William D. Nordhaus "for integrating climate change into long-run macroeconomic analysis" dan Paul M. Romer "for integrating technological innovations into long-run macroeconomic analysis" pada 2018
  • The Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel pada 2017
  • Richard H. Thaler "for his contributions to behavioural economics" mendapatkan the Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel pada 2016
  • Oliver Hart and Bengt Holmstrm "for their contributions to contract theory"  mendapatkan the Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel pada 2015
  • Angus Deaton "for his analysis of consumption, poverty, and welfare" mendapatkan the Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel pada 2014
  • Jean Tirole "for his analysis of market power and regulation" mendapatkan the Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel pada 2013

Kemenangan trio ini tentunya bisa menjadi inspirasi bagi para ekonom Indonesia. Apalagi kali ini pemenangnya adalah dari bidang ilmu Ekonomi Pembangunan yang dipraktekkan dalam pembangunan ekonomi kita sehari hati.  

Pemerintahan Jokowi dan kabinet baru jilid 2 ini tentu perlu mempertimbangkan temuan riset yang menarik dari tiga peraih nobel ini. Apalagi risetnya memasukkan pengalaman Indonesia. 

Pustaka : Pertama, Kedua, Ketiga


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun