Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Stop Pelecehan Seksual terhadap Pramugari!

8 Agustus 2019   20:41 Diperbarui: 9 Agustus 2019   19:59 2084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelecehan seksual kepada pramugari (Foto : shutterstock.com)

Pelecehan Seksual kepada Pramugari yang Seakan Melekat

Di Indonesia, pramugari dianggap posisi yang istimewa, khususnya di mata laki laki. Selain cantik dan berpenampilan rapi, pramugari juga memiliki gaji yang cukup baik. Gaji pramugari memang tergantung pada kebijakan masing masing perusahaan.

Data www.qerja.com menunjukkan bahwa gaji pramugari Garuda Indonesia adalah berkisar antara Rp 15 sampai Rp 30 juta. Sementara, pramugari Citilink adalah Rp 13 juta dan NAM Air adalah RP 8 juta. Secara umum, gaji mereka baik, karena lebih tinggi dari sarjana S1 yang baru lulus atau fresh graduate. Padahal untuk menjadi pramugari diperlukan pelatihan dan pendidikan yang relatif pendek. Jauh lebih pendek dari pendidikan yang lain. Indonesia memang menarik.

Kisah tentang pramugari juga cukup berbagai. Di luar kasus seorang pramugari yang pernah diduga punya hubungan khusus dengan pilot dan punya kegiatan "khusus" dalam kehidupan pribadinya, ternyata banyak laporan terkait kasus pelecehan seksual yang dihadapi pramugari. Ini termasuk kasus pelecehan seksual yang dialami seorang pramugari maskapai penerbangan ternama yang dilaporkan karena Direktur Utama dan Direktur Operasional perusahaan tersebut mengajak tidur sang pramugari. Karena si pramugari menolak maka ia tidak diberi jam terbang. Ini dilaporkan si pramugari kepada Hotman Paris Hutapea di bulan Juli yang lalu.

Adanya perhatian pada kinerja perusahaan penerbangan baik swasta maupun milik pemerintah akhir akhir ini, memuat kasus pelecehan seksual di dunia penerbangan juga mencuat. Ini tentu perlu menjadi perhatian dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan. 

Suatu studi terkait prevalensi pelecehan seksual kepada pramugari yang diadakan oleh Direct Line Travel Insurance pada 2018 menanyai 100 pramugari dan 2.000 penumpang. Studi menghasilkan temuan bahwa 4 dari 10 pramugari mengalami pelecehan seksual. Juga, ditemukan bahwa mayoritas pramugari, yaitu sekitar 68%, menyatakan bahwa penumpang dengan pengaruh alkohol cenderung melakukan pelecehan lebih tinggi. Ini dirilis oleh the Daily Mail di tahun 2018.

Ilustrasi pelecehan seksual kepada pramugari (Foto : shutterstock.com)
Ilustrasi pelecehan seksual kepada pramugari (Foto : shutterstock.com)
Selanjutnya terdapat suatu studi yang lebih besar yang diadakan oleh Asssociation of Flight Attendance (AFA). Studi melibatkan lebih dari 3.500 pramugari dari 29 perusahaan penerbangan Amerika yang dilakukan pada 27 Februari sampai 26 Maret 2018. Peserta survei adalah 80% perempuan dan 20% laki laki. Studi ini juga konsisten dengan studi terdahulu, dengan temuan antara lain:
  • Sebanyak 68% pramugari pernah dilecehkan secara seksual selama karirnya, kurang lebih antara 3 sampai 5 kali;
  • Sebanyak 35% alami pelecehan seksual verbal di tahun 2017. Pelecehan itu berupa kalimat yang kasar, tidak pantas, membuat tidak nyaman, berbau seksual, "mengajak", dan "kotor". Pramugari juga dipakai oleh pelanggan/penumpang dalam fantasi seks mereka. Juga pramugari digoda untuk melakukan hubungan seksual atau ditunjukkan vieo atau gambar porno;
  • Karena seringnya gangguan, pada umumnya, pramugari tidak peduli atau membelokkan objek pembicaraan yang berbau pelecehan seksual;
  • Sebanyak 18% pramugari melaporkan adanya pelecehan seksual fisik seperti sentuhan pada payudara, rabaan di pantat, tarikan tubuh, rabaan dari luar maupun di dalam seragam pramugari;
  • Sayangnya, hanya 7% pramugari melaporkan pengalaman dan kasusnya kepada pimpinannya;
  • Sebanyak 68% pramugari tidak pernah melihat adanya pelaporan kasus pelecehan seksual dilaporkan.

Memang AFA telah beroperasi selama 72 tahun dan menjadi suara para pramugari di Amerika, sehingga hasil studi itu kemudian dipresentasikan untuk perubahan kebijakan dan lingkungan kerja di perusahaan penerbangan.

Pelecehan Seksual Hampir Ada di Sepanjang Karir Pramugari

Di tahun 2016, Tempo pernah merilis berita soal pengalaman pelecehan yang diterima oleh pramugari Garuda Indonesia dan ini tersebar di media sosial. Pramugari itu adalah pramugari Garuda Indonesia yang sedang bekerja dalam penerbangan Jakarta Yogyakarta. Ketika pramugari sedang melakukan pekerjaannya, terdapat dua laki-laki yang menggodanya dengan candaan berbau seksual.

Saya kira kasus seperti itu benar adanya. Sepanjang hidup saya menumpang penerbangan, saya hampir selalu melihat peristiwa serupa. Ketika pramugari mengecek sabung pengaman dan berjalan berkeliling ke masing masing kursi pelanggan, beberapa pelanggan laki-laki masih saja mengeluarkan komentar, "Ayo sini, Mbak. Duduk dengan saya". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun