Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Susu Nabati yang Naik Daun

3 Maret 2019   19:42 Diperbarui: 4 Maret 2019   05:24 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Selama bertahun tahun kita selalu diingatkan dengan komponen menu dan gizi yang terkandung pada empat sehat, lima sempurna. Dan susu sebagai komponen kelima selalu dianjurkan. Namun reputasi susu sebagai minuman sehat terancam oleh beberapa kekuatiran.

Kekuatiran pertama adalah adanya kandungan antibiotik yang diberikan kepada sapi perah ketika mengalami pembengkakan susu atau mastitis. Kekuatiran kedua adalah soal kekejaman menyapih bayi sapi sejak lahir.

Kekuatiran ketiga adalah soal aspek lingkungan yang menghasilkan efek gas rumah kaca yang diakibatkan oleh industri peternakan. Dan kekuatiran yang lain adalah intoleransi laktosa. Dengan makin meningkatnya veganisme, maka upaya untuk mencari alternatif susu sapi meningkat. 

Sapi perah (the Guardian)
Sapi perah (the Guardian)
Serbasehatplus.com
Serbasehatplus.com
Sudah cukup lama kita mengenal susu kedelai. Akhir akhir ini makin banyak susu alternatif beredar di kota kota besar di dunia dan Indonesia. Susu alternatif yang kita bicarakan adalah susu yang terbuat dari kacang kacangan, seperti kacang tanah, almon, 'hazelnut', kacang mede, 'walnut'. Juga, beras, kelapa dan tanaman lain bisa diperas menjadi susu.

Pendeknya, berbagai jenis kacang diperas menjadi susu. Juga terdapat susu yang terbut dari bahan bahan kelapa dan buah lainnya. Berbagai jenis susu alternatif tersebut dapat dengan mudah diperolah melalui tokopedia, shopee dan toko swalayan di kota kota besar. 

Secara pribadi saya pernah mencoba susu kedelai dan susu almon atau kenari. Dari sisi rasa, saya memilih susu almon karena lebih gurih dan punya aroma wangi. Dan susu almon sedap diminum dalam keadaan dingin. Dari segi harga, susu kedelai lebih ok. Hanya saja ada aroma yang saya kurang suka. 

Permintaan akan susu alternatif ini meningkat karena susu dari kacang kacangan ini selain memiliki kandungan gizi tinggi juga dipercaya dapat memperlancar ASI.

Di kota kota besar di Amerika dan Swedia sempat kehabisan bahan 'oat' karena permintaan oat untuk bahan susu meningkat 10 kali dari biasanya. Namun, kekurangan susu alternatif seharusnya tidak terjadi karena bahan bahan susu alternatif sangat beragam. Industri berusaha mencari segala macam jenis kacang untuk bisa menghasilkan susu.

Berbagai Susu Nabati dalam Kemasan (freefromharm.com)
Berbagai Susu Nabati dalam Kemasan (freefromharm.com)
Susu Oat di Inggris (the Guardian)
Susu Oat di Inggris (the Guardian)
 Yang menarik, di London terdapat banyak iklan yang dipasang di stasiun kereta bawah tanahnya tentang susu alternatif. Namun undang undang Eropa melarang menggunakan kata 'milk' untuk susu yang tidak diperah. Pada kamus Samuel Johnson (1709 -- 1784), misalnya, 'milk is the mammary secretion of the female mammal", artinya susu adalah cairan dari payudara mamalia. 

Namun arti kedua dari 'milk that comes from some plants that produce milk when you cut them, such as almond milk and pistachio milk", artinya susu juga berasal dari tanaman yang menghasilkan susu seperti almon dan pistachio. Hal ini juga terdapat pada kamus Noah Webster (1758-1843) yang menjadi referensi orang Amerika. 

Terminologi susu yang berbahan tanaman masih beragam. Di negara berbahasa Inggris digunakan istilah 'plant milk', dan dalam Bahasa Indonesia menggunakan istilah Susu Nabati. Hanya saya, kita saat ini bisa berkembang dari susu nabati yang selama ini hanya terbuat dari kedelai. Bila dahulu santan kita pergunakan untuk memasak, di kemudian hari santan bisa kita tambah air kelapa sebagai pengganti susu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun