Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dili, Cresto Rei, Pasir Putih dan Upaya Kedaulatan Negeri Timor Lorosae

24 Februari 2019   16:05 Diperbarui: 25 Februari 2019   18:24 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasir Putih dan Cristo Rei dari kejauhan (Dokpri)



Di tahun 1977, rumah kami di perkebunan Getas Kecil di Jawa Tengah kedatangan tetamu. Tetamu itu adalah pemuda pemudi Timor Timur, salah satu provinsi termuda di Indonesia kala itu. Selama dua minggu mereka belajar tentang teknik perkebunan coklat dan kopi karena kedua komoditas itu adalah komoditas andalan di wilayah mereka. Saya masih duduk di bangku SMP saat itu, sehingga percakapan saya dengan mereka lebih sebagai kawan. Kami bernyanyi bersama di malam perpisahan dan saling memberi suvenir ketika mereka berpamitan. Rasanya sudah lama sekali peristiwa itu terjadi. 

Lalu di tahun 2006, atau empat tahun setelah Timor Timur, yang kemudian disebut sebagai Timor Leste memisahkan diri dari RI, saya mendapatkan tugas kerja ke negara itu. Rasanya kunjungan seperti hendak menengok kawan kawan lama saya. Saat itu, Timor Leste atau sering disebut Timor Lorosae sedang dalam masa transisi dan tim perdamaian Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) masih memantau transisi di Timor Leste sampai dengan 2012. Meskipun saya ditempatkan di kantor Kementrian Keuangan, tetapi sesekali saya perlu berkunjung dan melapor ke kantor dimana PBB memiliki kantor koordinasinya di Dili. 

Untuk terbang ke Dili, saya biasanya menggunakan penerbangan dari Jakata via Denpasar. Dulu memang masih ada penerbangan Merpati. Saat ini terdapat beberapa penerbangan yaitu dengan Citilink dan Sriwijaya. Kita tentu perlu memiliki paspor untuk perjalanan itu. Sementara, visa' on arriva' bisa diperoleh di bandara internasional Nicolau Labato di Dili dengan membayar US $30.

Selain sebagai ibukota negara, Dili adalah kota terbesar di Timor Leste. Ia berada di pesisir utara pulau Timor, di sebelah selatan berbatasan dengan Australia yang dipisahkan oleh laut Timor. Budaya di kota ini banyak dipengaruhi oleh budaya Portugis.

Pada tahun 2006, masih sering terjadi demonstrasi antara partai yang ada kepada Presiden mereka, Xanana Gusmao di Dili. Untuk ukuran penduduk Timor Leste yang pada tahun 2006 adalah sekitar 900.000 penduduk, demonstrans yang berjumlah 15 truk sudah dianggap sebagai ancaman pada keamanan. Tetap ada rasa khawatir soal keamanan. Saat itu, kami yang termasuk konsultan 'asing' biasanya akan berada di Hotel Timor Dili untuk mengamankan diri. Namun saya selalu bersyukur bahwa relasi saya dengan rekan rekan staf di pemerintah Timor Leste selalu baik dan mereka selalu menawarkan banyak sekali kebaikan dan kemudahan.

Selanjutnya, saya bolak balik ke Dili untuk bekerja. Ini terjadi sampai dengan 2013. Setelah itu, kunjungan saya ke Dili lebih untuk tujuan yang informal. Bertemu teman.

Dili adalah kota yang menarik. Pantainya dan lautnya indah. Ikan segar ada di mana mana, walau mahal harganya. 'Tais' (tenun asli Timor) selalu menawan hati. Selama beberapa kali masa kerja saya di Dili, saya cenderung tinggal, berkunjung, berbelanja dan berjalan jalan ke tempat yang sama. Bila harus tinggal cukup lama, antara 1 sampai 6 bulan di Dili, saya biasa memilih Apartemen Plaza di Rua 30 De Agosto, Dili, Timor-Leste. Ini karena lokasi apartemen yang cukup dekat dengan pusat perkantoran pemerintah, kantor kementrian keuangan, dan juga kantor Cabang Bank Mandiri. Biasanya saya cukup berjalan kaki dari penginapan ke kantor. Di apartemen ini saya biasanya membeli kompor listrik kecil untuk bisa memanaskan makanan. Galon minum membantu untuk persediaan minum. Apartemen juga bisa kita tinggali untuk beberapa hari menginap di Dili.

Plaza Hotel Apartment
Plaza Hotel Apartment
Untuk berbelanja keperluan dan perlengkapan dasar seperti sabun, pasta gigi dan camilan serta buah, saya biasa berbelanja di Lita Store. Lokasi Lita Store yang berada di Avenida Xavier do Amaral, Bairro Formosa, cukup dekat dari Apartemen Plaza membuat lebih mudah. Biasanya di depan Lita Store kita dapat temukan berbagai ikan segar dan sayur mayur. Sayur mayur di Dili pada umumnya masih bebas pestida kimia. Harga pembasmi hama berbahan kimi terlalu mahal bagi Timor Leste.

Dili di depan Lita Store (Dokpri)
Dili di depan Lita Store (Dokpri)
Lita Store (wanderingmark.wordpress.com)
Lita Store (wanderingmark.wordpress.com)
Untuk makan siang biasanya saya pergi ke beberapa restoran yang lokasinya dekat dengan perkantoran. Sesekali saya dapat pula ke beberapa restoran di dipinggir Pantai Pasir Putih. Pada umumnya, kita bisa makan siang dengan anggaran US $ 3. Memang US $ adalah mata uang yang dipakai. Ada pula mata uang lokal, Centavo, tetapi hanya terdiri dari untuk uang koin. Mata uang US$ menggantikan Rupiah pada tahun 2000, sementara Centavo diterbitkan pada tahun 2003.

todocoleccion
todocoleccion
Bila kita hendak mencari oleh oleh Tais, tenun asli Timor Leste, kita bisa mendatangi pasar Tais. Taksi yang biasanya meminta kita US $1 sampai dengan US$ 2 untuk hampir semua tujuan di dalam kota Dili dapat mengantar kita. Untuk Tais termurah, kita boleh simpan US $ 10 per buahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun