Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uplera Nortarita, Pulau dan Laut

28 April 2023   16:58 Diperbarui: 3 Mei 2023   15:57 2155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk Creating The Future – From Mesa to Indonesia di Pantai Mesa Pulau Teon Kabupaten Malteng-Maluku (dokumentasi Pribadi)

Uplera Nortarita , Pulau dan Laut 

Dalam budaya kehidupan masyarakat Pulau Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, kami mengenal istilah Uplera Nortarita. Apabila diartikan 2 suku kata ini, Uplera mengandung pengertian Sang Pencipta, Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedangkan Nortarita berarti bersama kita. Sehingga kedua frasa ini, Uplera Nortarita mengandung pengertian Tuhan Sang Pencipta bersama kita dengan kuasa dan berkatNya, sehingga kita tidak perlu takut.

Berkat dari Tuhan ini berupa pemeliharaan, perlindungan Tuhan yang diberikan kepada ketiga pulau vulkanik dan berada di salah satu cincin api di wilayah Maluku. Dimana dalam pemahaman umum kondisi ketiga pulau sangat berbahaya. Demi kelangsungan hidup masyarakat di pulau maka patut disyukuri dalam berbagai upacara kegiatan keagamaan khususnya yang mayoritas Kristen. Untuk itu sesuatu yang direncanakan bersama, harus dimaknai sebagai ucapan syukur oleh setiap masyarakat dalam hidup setiap harinya.

Hidup bergantung pada Tuhan atau  “Uplera” itulah hakiki masyarakat Teon Nila Serua (TNS) yang berdiam di atas 3 pulau tersebut.

Memaknai kebergantungan hidup pada Uplera, penulis bisa pahami ketika menghadiri Acara Peresmian Gereja Imanuel Mesa Pulau Teon pada bulan November 2021.  

Sebenarnya rangkaian Kepulauan TNS terdiri dari 7 pulau dimana 3 diantaranya berpenghuni  yaitu Pulau Teon, Pulau Nila, Pulau Serua, sedangkan sisanya Pulau Kekih Besar, Pulau Kekih Kecil, Pulau Kari dan  Pulau “Atol” Nusafnu tidak berpenghuni.

Untuk ukuran di Peta Provinsi Maluku, pulau-pulau ini tampak setitik nohkta hitam - saking kecilnya. Sehingga dapat dibayangkan ketika berada di pulau-pulau vulkanik tersebut bagaikan berada di atas seonggok tanah pijakan kesunyian, jauh dari hiruk pikuk kota, di tengah laut dalam - hanya terdengar bunyi angin, deburan ombak dan siulan burung ataupun suara kodok diwaktu malam.

Kepulauan Maluku ( sumber wikipedia.org)
Kepulauan Maluku ( sumber wikipedia.org)

Yang menjadi tontonan dari darat ke laut, hanyalah lintasan kapal pencari ikan, kapal lainnya pada malam hari karena adanya cahaya lampu. Ataupun ketika kapal Sabuk Nusantara tiba dalam pelayaran perintisnya dengan rute Serua-Nila- Teon. Pada siang hari terlihat aktivitas warga kampung nelayan mencari ikan atau mandi berenang dan kegiatan lainnya.

Menurut sumber wikipedia.org  maka pulau berpenghuni terluas yaitu Pulau Nila seluas 20,54 km2 disusul Pulau Teon seluas 14.18 km2 dan paling terkecil yaitu Pulau Serua seluas 6.52 km2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun