Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Kesalahan dalam Meyakinkan Orang Lain

11 September 2021   12:13 Diperbarui: 11 September 2021   12:12 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa kesempatan mungkin kita perlu meyakinkan orang lain untuk mengikuti apa yang kita kehendaki.  Contoh nyata misalnya ketika kita harus menjual barang atau jasa.  Kemampuan untuk meyakinkan orang lain sampai mereka mau memakai barang atau jasa kita sangatlah diperlukan.

Namun ternyata ada hal-hal yang sebenarnya tidak boleh kita lakukan ketika kita mau meyakinkan orang lain. Berikut ini 4 kesalahan yang sering dilakukan orang ketika berusaha meyakinkan orang lain:

Pixabay
Pixabay
  • Terlalu Banyak Bicara dan Tak Mau Mendengarkan Orang Lain.

Ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan.  Kita beranggapan karena kita yang harus meyakinkan orang maka kita yang harus banyak bicara.  

Kita langsung berbusa-busa menerangkan kelebihan barang atau jasa kita sambil terkadang menyinggung kelemahan kompetitor tentunya. Kita mungkin lupa bahwa meyakinkan orang itu bisa dilakukan dengan membujuknya, dan seorang pembujuk justru adalah pendengar yang baik.  

Kita mendengarkan orang lain untuk dapat menemukan keinginan dan kebutuhan lawan bicara kita.  Dari situlah kita bisa mulai untuk membujuk mereka.

Pixabay
Pixabay
  • Terlalu Memaksa.

Kita harus menyadari bahwa pada dasarnya orang itu tidak mau dipaksa.  Oleh karena itu perlu kiranya ketika kita berusaha meyakinkan orang lain, kita tidak boleh melakukan pemaksaan kepada lawan bicara kita.  

Menekan orang lain, memaksa sampai menyudutkan orang itu adalah hal yang haram untuk dilakukan.  Kita perlu menjaga keseimbangan hal itu.  Memang susah tapi harus dilakukan.  

Dampak dari pemaksaan yang kita lakukan adalah bahwa orang itu akan merasa terganggu, marah dan pada akhirnya tidak mau menggunakan barang atau jasa yang kita jual.  

Hal yang paling ekstrem lagi adalah mereka tidak mau bertemu kita lagi.  Trik yang mungkin bisa kita pakai adalah membuat janji untuk bertemu lagi kalau pada saat itu lawan bicara sudah terlihat tidak nyaman dengan kita.

Pixabay
Pixabay
  • Terlalu Berfokus Pada Diri Sendiri.

Sadar tidak sadar terkadang ketika kita menawarkan barang atau jasa, kita terfokus pada diri sendiri.  Misalnya saja ketika kita berkata, "Tolong beli produk saya Pak, saya masih jauh dari target yang ditetapkan kantor."  

Padahal ketika kita coba meyakinkan orang, hal utama yang harus kita sampaikan adalah manfaat atau keuntungan orang itu memakai barang atau jasa kita.  

Penguasaan akan barang atau jasa yang akan kita jual sangatlah mutlak kita miliki.  Kita harus tahu posisi barang atau jasa kita dibandingkan kompetitor karena terkadang pembeli membandingkan barang atau jasa kita yang tidak selevel.  Hal ini yang perlu menjadi perhatian kita.

Pixabay
Pixabay

Hal yang wajar apabila kita menampilkan kelebihan barang atau jasa yang kita jual dibandingkan kompetitor karena ketika kita meyakinkan orang lain perlu sebuah kredibilitas dan itu yang kita bangun.  

Orang akan tertarik ketika mendapatkan perbandingan barang atau produk.  Namun, perlu hati-hati terhadap hal ini.  

Kita tidak boleh terlalu berlebihan ketika membuat suatu perbandingan itu karena bisa mengakibatkan orang yang mendengarkan menjadi kurang nyaman dan malah tidak tertarik lagi mendengarkan kita.

 ***

Itulah tadi kesalahan-kesalahan itu. Memang tidaklah mudah seperti kita menulis teori ini.  Meyakinkan orang bisa dikatakan sebuah seni, di mana kita harus sering mempraktekannya bukan sekedar membaca teori-teori belaka.  

Namun, mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun