Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semangat Penerus Bangsa Melawan Pandemi Termasuk Peran Orang Tua di Dalamnya

28 Oktober 2020   05:47 Diperbarui: 28 Oktober 2020   06:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunnews.com

Semangat Penerus Bangsa Melawan Pandemi Termasuk Peran Orang Tua di Dalamnya

Pandemi dari bulan Februari sudah melanda negeri tercinta. Kebebasan yang dulu kita rasakan kini terpenjara oleh virus Corona. Ruang gerak terbatas dan wajib mematuhi protokol kesehatan bila keluar rumah.

Pandemi ini telah membuat jarak antara siswa dan guru. Rasa tidak nyaman untuk kita bersama. Sungguh ada rasa rindu seperti dulu. Tapi apakah kita menyerah dengan keadaan ini. Sebagai orang tua. Saya tetap memberikan dorongan semangat kepada buah hati agar selalu semangat belajar.

Belajar seperti sekolah biasa. Senin sampai Jumat tetap belajar sebagaimana semestinya. Setiap hari tanpa bosan- bosannya mengingatkan. Begitu juga pertumbuhan iman mereka. Gereja masih memberlakukan kebaktian online karena daerah kami masih zona merah. Saya seperti biasa hari Minggu selalu mengingatkan mereka agar mengikuti kebaktian.

Anak-anak itu tidak tahu apa-apa. Mereka senang saja, bermain sepuasnya. Saya sebagai orang tua tidak membiarkan mereka melakukan sesuka hatinya. 

Membuat aturan rumah adalah hal yang utama buat bekal mereka nanti. Mereka harus bisa mandiri dan bertanggung jawab. Bersatu dengan alam. Tanggap selalu dengan situasi apapun.

Nah begitu juga dibidang pekerjaan saya. Dibalik layar tetap memberikan dorongan semangat kepada siswa dan orang tua. Sebelum pandemi banyak anak-anak yang kadang malas belajar. Terlambat datang ke sekolah. Gairah belajar tidak ada. Peran kami sebagai wali kelas segera menghubungi orang tua agar mengetahui permasalahan yang dihadapi anak.

Sekarang juga masih sama tetap dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru, anak dan orang tua.

Setiap hari mengingatkan penerus bangsa agar selalu mengikuti pembelajaran online. Kadang itu lewat google classroom dan WhatsApp grup. Mereka penerus bangsa butuh perhatian biar tetap semangat walaupun ruang gerak mereka terbatas.

Mereka juga memiliki semangat yang tinggi. Dengan keseriusan belajar merupakan jalan memerdekakan diri.

Kreatif kita dituntut bagaimana biar proses belajar mengajar berjalan lancar. Menumbuhkan rasa percaya diri dan cinta kepada bangsa dan tanah air.

Hari ini adalah "Hari Sumpah Pemuda"

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Bertumpah darah yang satu yaitu tanah air  Indonesia. Penerus bangsa lewat nyanyian kebangsaan diterapkan bagaimana menghargainya. Salah satu guru kami seni budaya Romondang Situmorang membuat paduan suara virtual. Mereka semangat memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. 

Persembahan mereka membuat saya mengenang masa-masa sebelum pandemi. Dari suara mereka yang padu walaupun dari rumah masing-masing merupakan persembahan kepada negeri tercinta. Mereka bisa memberikan yang terbaik walaupun tidak bertatap muka.

Berikut video paduan suara dari kelas XI MIPA 2 .

https://www.instagram.com/tv/CGmoth9B5hK/?igshid=44h1f9yun57a

Kapankah kerinduan ini pupus? Bertemu kembali dengan mereka dalam satu ruangan.
Generasi penerus tetaplah semangat dan berjuang. Tiada yang mustahil bagi-Nya. Pandemi segera berakhir. Tumbuhlah tunas dan semangat yang baru. Penerus bangsa tetap berkarya, bahkan lebih baik lagi.

Ditulis untuk Kompasiana

Erina Purba
Bekasi, 28 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun