Profesi Perawat bukan sekadar pekerjaan teknis di dunia kesehatan, melainkan merupakan profesi yang menyatukan pengetahuan ilmiah, empati kemanusiaan, dan komitmen spiritual dalam satu kesatuan pelayanan. Sebelum saya menempuh pendidikan di bidang keperawatan, awalnya saya berpikir bahwa profesi perawat itu hanya sekedar pekerjaan teknis biasa di bagian dunia medis saja, Namun ternyata, dalam praktiknya perawat tidak hanya berperan sebagai pelaksana tindakan medis, tetapi juga sebagai pendamping, pendidik, dan penyemangat bagi pasien di berbagai situasi kesehatan dan krisis. Setelah saya bekerja sebagai seorang perawat kurang lebih selama 10 Tahun, saya menyadari bahwa perawat adalah profesi yang berbeda dengan profesi yang lain. Karena, Perawat adalah profesi yang menggabungkan ilmu, hati dan jiwa.
Ilmu dalam Keperawatan: Dasar Pengetahuan dan Praktik Klinis
Ilmu keperawatan adalah suatu disiplin ilmu yang menggabungkan teori, praktik, dan penelitian keperawatan untuk mengembangkan pengetahuan yang mendukung praktik profesional. Ilmu ini berfokus pada interaksi manusia, lingkungan, dan kesehatan, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien melalui pendekatan yang berpusat pada individu (Alligood, 2018). Perawat dilatih dalam berbagai disiplin ilmu seperti anatomi, fisiologi, farmakologi, dan patologi untuk memahami kondisi pasien dan memberikan perawatan yang tepat. Praktik berbasis bukti (evidence-based practice) menjadi pendekatan utama dalam pengambilan keputusan klinis, memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil didasarkan pada penelitian ilmiah yang valid dan relevan dengan kondisi pasien. Praktik keperawatan berbasis bukti mencakup penggunaan pengetahuan hasil riset ilmiah, data klinis, dan praktik terbaik yang telah diakui, guna membantu perawat dalam membuat keputusan klinis yang tepat. Mereka menekankan bahwa keperawatan modern harus berdasarkan informasi yang dapat diuji dan diverifikasi, bukan hanya pada kebiasaan atau intuisi (Berman & Synder, 2016). Selain itu, kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam profesi ini. Perawat harus mampu mengevaluasi situasi kompleks, menginterpretasikan data, dan membuat keputusan yang efektif untuk perawatan pasien. Keterampilan ini memungkinkan perawat untuk menyesuaikan intervensi sesuai dengan kebutuhan individu pasien, menjadikan perawatan lebih personal dan efektif.
Hati dalam Keperawatan: Empati dan Keterampilan Komunikasi
Dibalik semua keahlian yang dimiliki oleh perawat, perawat juga dituntut untuk memiliki empati dan keterampilan komunikasi yang baik. Kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian, memahami perasaan pasien, dan memberikan dukungan emosional merupakan aspek penting dalam membangun hubungan terapeutik. Jean Watson, seorang tokoh penting dan menjadi pelopor teori caring dalam keperawatan, menekankan pentingnya hubungan transpersonal antara perawat dan pasien, di mana kedua belah pihak hadir sepenuhnya dalam interaksi tersebut, menciptakan ikatan yang mendalam dan saling mempengaruhi . Perawat sering menjadi orang pertama dan terakhir yang berinteraksi dengan pasien, memberikan perawatan dengan sentuhan empati yang mendalam. Hubungan yang terbangun antara perawat dan pasien bukan hanya bersifat profesional, tetapi juga emosional dan spiritual. Dalam kondisi kritis atau akhir hayat, kehadiran perawat yang tulus dapat memberikan kenyamanan yang tak tergantikan oleh teknologi (Aghamohammadi et al., 2021).
Jiwa dalam Keperawatan: Dedikasi dan Panggilan Hidup
Selain ilmu dan hati, jiwa pengabdian adalah kekuatan utama dalam profesi ini. Perawat bekerja dalam tekanan tinggi, menghadapi berbagai tantangan fisik dan emosional. Mereka dituntut tetap hadir, sabar, dan penuh kasih, meskipun menghadapi keterbatasan sumber daya atau situasi darurat. Pengalaman selama pandemi COVID-19 menjadi bukti nyata bahwa perawat adalah pahlawan kemanusiaan yang berani mengambil risiko demi keselamatan orang lain (Tang et al., 2020).
Pengalaman Saya bekerja selama masa pandemi COVID -- 19, menjadi bukti nyata bahwa perawat adalah profesi yang mempriotaskan pasien sebagai panggilan hidup utamanya. Mereka rela jauh dari keluarga bahkan sampai ada yang gugur di lapangan hanya untuk menjadi garda terdepan bagi seluruh umat manusia. Bekerja menggunakan masker dan baju hazmat, mespkipun bernafas saja terasa sulit, Namun perawat tidak pernah menyerah dan terus berjuang tanpa letih. Perawat menggambarkan profesi yang bekerja dari panggilan jiwa tanpa pamrih.