4. Sistem Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh
Gambar 4. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Data di atas menunjukkan 88,2% para mahasiswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dengan mengerjakan soal yang diberikan dosen, 82,4% belajar interaktif secara daring dengan dosen dan 72,5% belajar dari sumber digitas seperti e-journal, youtube, google dan lain-lain.
Mahasiswa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh dengan melakukan pembelajaran daring dengan tetap interaktif meski kadang-kadang jaringan tidak stabil dan terjadi kesalahan pada laptop.
Dosen akan memberikan tugas kepada mahasiswa agar mahasiswa tetap produktif. Bahan-bahan untuk mengerjakan tugas yang sering dipakai tentunya adalah google, bahkan absen sering menggunakan google-form. Selain itu mahasiswa juga menggunakan youtube untuk mencari bahan seperti mencari kasus.
5. Aplikasi Belajar untuk Pendukung Pembelajaran Jarak Jauh
Gambar 5. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Data tersebut menunjukkan 96,1% mahasiswa menggunakan video conference seperti aplikasi Zoom, Google Meet, Microsoft Teams dan lain-lain. Kemudian 58,8% menggunakan google classroom dan 64,7% menggunakan website e-learning. Dalam penyampaian materi biasanya dosen menggunakan zoom dan google meet dan untuk pengumpulan tugas menggunakan classroom atau website e-learning. Namun e-learning jauh lebih sering digunakan dibandingkan dengan google classroom. Di e-learning biasanya dosen mengupload materi, link zoom dan google meet, quiz atau soal-soal yang harus dikerjakan oleh mahasiswa.
Aplikasi atau media-media pendukung Pembelajaran Jarak Jauh ini tentunya sangat membantu agar mahasiswa dengan mahasiswa atau mahasiswa dengan mahasiswa interaktif.
6. Dipermudahnya Pembelajaran dengan Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Gambar 6. Hasil Kuesioner Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Berdasarkan data yang didapatkan, sebanyak 49% atau sekitar memilih opsi "sedang" dalam arti lain, mereka merasa sedikit dipermudah dengan diadakannya Pembelajaran Jarak Jauh. Pembelajaran Jarak Jauh ini memang memiliki sisi positif seperti mahasiswa dapat berhemat karena tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi ke universitas masing-masing dan mereka juga fleksibel dalam beristirahat. Sebanyak 11,8% setuju jika Pembelajaran Jarak Jauh mempermudah proses belajar mereka karena beberapa mahasiswa tersebut memang lebih menyukai belajar secara daring tanpa perlu bertatap muka secara langsung.
Para mahasiswa juga menjelaskan bahwa mereka dapat merasa lebih focus karena belajar sendirian, selain itu juga banyak platform yang dapat digunakan untuk mencari tahu berbagai hal yang belum dimengerti. Dalam Pembelajaran Jarak Jauh dosen aktif membagikan materi yang telah disampaikan sehingga mahasiswa dapat mempelajari ulang apabila ada kesulitan yang mereka alami dan para mahasiswa juga merasa jika tugas yang diberikan oleh dosen cukup mudah karena Pembelajaran Jarak Jauh seperti ini. Sedangkan 39,2% sama sekali tidak merasa dipermudah dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh karena banyak kendala yang dialami saat Pembelajaran Jarak Jauh berlangsung.
7. Kesulitan Saat Menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya