Mohon tunggu...
Leonardus Aji Wibowo
Leonardus Aji Wibowo Mohon Tunggu... Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Senang Mengeksplor tempat-tempat baru

Selanjutnya

Tutup

Film

Dari Danau Toba ke Layar Lebar: Budaya Batak dalam Ngeri - Ngeri Sedap

15 September 2025   12:04 Diperbarui: 15 September 2025   12:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : @ngeringerisedapmovie

Budaya yang Dekat dengan Layar

Indonesia adalah negeri dengan ribuan pulau, bahasa, dan tradisi. Setiap daerah menyimpan cerita yang bisa diangkat ke dalam sebuah film. Namun, tidak semua film mampu menghadirkan kekayaan budaya itu dengan cara yang terasa dekat bagi penonton. Di tengah kondisi perfilman yang sering didominasi kisah cinta remaja atau horor populer, kehadiran Ngeri-Ngeri Sedap terasa segar.

Film ini mengambil latar di Sumatera Utara, tepatnya di sebuah desa yang masih memegang kuat adat Batak. Sejak awal, penonton sudah diajak masuk ke dalam suasana khas: rumah panggung tradisional, percakapan dalam bahasa Batak, hingga adat yang mengikat setiap anggota keluarga. Bagi orang Batak, suasana ini mungkin terasa akrab, sementara bagi penonton dari luar daerah, film ini menjadi jendela untuk mengenal tradisi yang berbeda.

Cerita yang Sederhana namun Menyentuh

Kekuatan utama Ngeri-Ngeri Sedap terletak pada kesederhanaan ceritanya. Pasangan suami istri, Pak Domu dan Mak Domu, merasa kesepian karena anak-anak mereka merantau dan jarang pulang. Untuk menarik perhatian, keduanya berpura-pura ingin bercerai. Dari situlah kisah bergulir, memunculkan berbagai konflik antara orang tua dan anak.

Cerita ini terasa begitu dekat dengan banyak keluarga Indonesia. Anak-anak yang merantau ke kota besar sering kali terjebak dalam pekerjaan atau kehidupan baru hingga lupa dengan rumah asal. Di sisi lain, orang tua merasa kehilangan, namun tidak mampu mengungkapkan kerinduan dengan cara yang sederhana. Konteks budaya Batak hanya menjadi bingkai, karena pesan utama film ini bersifat universal: kerinduan keluarga, perbedaan generasi, dan pentingnya komunikasi.

Perpaduan Drama dan Komedi

Tidak mudah membuat film yang mampu membuat penonton tertawa sekaligus meneteskan air mata. Namun, Ngeri-Ngeri Sedap berhasil menyeimbangkan keduanya. Adegan komedi hadir secara alami, misalnya melalui percakapan sehari-hari atau tingkah laku khas orang tua yang penuh akal. Penonton bisa tertawa karena merasa pernah mengalami hal serupa di rumah.

Di sisi lain, film ini juga memiliki momen-momen emosional yang kuat. Ketika anak-anak harus memilih antara jalan hidup mereka sendiri atau menuruti keinginan orang tua, penonton diajak untuk merenung. Konflik semacam ini sering terjadi di banyak keluarga, tidak hanya di Batak. Itulah mengapa film ini bisa diterima oleh berbagai kalangan penonton, dari yang muda hingga yang sudah berumur.

Pesan tentang Keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun