Belajar bahasa identik dengan 4 keterampilan berbahasa, yakni membaca, menulis, menyimak dan berbicara.
Namun kali ini di SMP Al Ma'mur, sedikit unik dan membuat hal yang berbeda untuk mempelajari bahasa. Bukan berarti ingin menghilangkan 4 keterampilan tersebut. Tetapi untuk membangun kreativitas masing-masing siswa, agar siswa terbiasa kreatif.
Pada materi BAB II tentang Iklan, siswa-siswi kelas VIII diajak untuk mengeksplore kreativitas serta mengamati bahasa iklan yang sering ia temui, baik dimedia massa, elektronik maupun yang terdapat di jalan sekitar lingkungannya.
Guru bahasa indonesia di SMP Al Ma'mur sendiri menuturkan, beliau sengaja tidak memberi tahu contoh bahasa iklan agar siswa-siswi berfikir kritis bagaimana caranya membuat iklan produk yang menarik perhatian konsumen.
Diharapkan pula siswa-siswi mampu mengasah imajinasinya dengan memberikan kebebasan membuat iklan produk sesuai dengan kreativitasnya masing-masing.
Tak disangka, ternyata kreativitas siswa-siswi dapat dikatakan cukup. Meskipun banyak yang membuat iklan produk susu, namun mereka membuatnya dengan bahasa iklan yang beraneka ragam.Â
Salah satu diantara siswa bahkan ada yang membuat iklan produk stik kentang dengan cukup kreatif. Siswa tersebut mencantumkan varian rasa stik kentang, sehingga konsumen mengetahui lebih detail produk yang dijual dan tidak ragu untuk membeli.
Tak hanya membuat produk iklan makanan. Ada juga siswa yang membuat iklan produk tekstil dan boneka dengan gaya bahasa yang cukup menarik perhatian konsumen, meski menggunakan kalimat yang sederhana.Â
