Mohon tunggu...
Lyfe

Menyoalkan Sistem Pembelajaran yang Berkolaborasi Langsung dengan Masyarakat

29 November 2017   06:25 Diperbarui: 29 November 2017   08:32 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang biasa adalah memiliki pengalaman dari luar yang memberikan cara baru untuk memahami, membuat teori, dan merencanakan proses dan potensi pembelajaran anak. Hal yang berbeda adalah merubah praktik dari hari ke hari yang mungkin berhubungan dengan semua pemisahan ini. Bagi sebagian guru kelas hal yang pertama adalah perubahan dalam pratik. 

Dimulai dengan menambah perhatian pada lingkungan fisik, guru memberanikan diri untuk berfikir kritis tentang kerja kelas mereka dengan anak-anak. Dengan mengambil manfaat dari bantuan yang diperoleh dari peningkatan jumalah kelompok studi dan diakusi. Guru mulai aktif mencari cara-cara untuk menggunakan apa yang mereka pelajari tentang anak-anak sementara mereka merencanakan pelajaran yang lebih bertujuan tapi juga terbuka. Beberapa dari pencarian guru ini terjadi di tempat terisolasi, sedangkan yang lainnya di tempat yang di khususkan bagi keseluruhan program mereka untuk mencari cara-cara membentuk kembali prinsip dan praktik yang relevan dalam konteks baru.

Menggabungkan elemen-elemen masyarakat tertentu kedalam rancangannya. Pentingnya lingkungan fisik, pengelompokan usia, kegiatan yang terencana, jadwal, dan hubungan sosial seluruhnya dibahas secara terperin. Dan setiap elemen masyarakat adalah bagian tak terpisahkan dalam pendidikan anak usia dini. 

Kepekaan anak-anak dimulai dengan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Dan kemudian lingkungan srkolah yang mencangkup tata letak dan rancangan ruang kelas serta daerah luar kelas yang digunakan oleh anak-anak. Karena lingkungan akan menetapkan tahap bagi pembelajaran selanjutnya, lingkungan adalah tempat yang penting untuk memulai suatu kegiatan terutama kegiatan pembelajaran. 

Estetika ruang memegang peranan pentung dalam perasaan umum mengenai ruang pembelajaran dan, karena itu dibuat sesuai dengan kebutuhan dan minat perkembangan anak-anak. Lingkungan anak-anak usia dini memelihara rasa anak-anak tentang keindahan dan sussunan.

Anak-anak sangat peka pada lingkungan mereka, menyerap infotmasi melalui kelima indra dan merasakannya melalui seluruh tubuh mereka. Ruang kelas anak usia dini dianggap sebagai perluasan rumah, baik dari segi rancangan maupun fungsinnya. 

Atmosfer yang kuat adalah suasana rumah tradisional, dimana pekerjaan sehari-hari memberikan ritme kehidupan keluarga dan masyarakat. Di zaman yang serba terburu-buru ini, saat irama kehidupan menentukan alur dari kehidupan. 

Secara halus, guru dipaksa untuk membuat semua ruang kelas bisa dijadikan seperti rumah bagi anak-anak. Karena anak memiliki pembawaan ingin tau yang besar. Sangat penting untuk memberikan anak-anak sesuatu yang berharga untuk mereka lihat dan akan menjadi pengalaman baru bagi anak-anak.

Salah satunya denga memberikan anak-anak suatu permainan. Di dalamnya anak-anak mengemban rasa kemasyarakatan. Permainan ini memberikan kesempatan bagi anak untuk melakulan interaksi soaial dengan orang-orang di sekitar mereka. Anak-anak bisa mencoba peran yang berbed pada setiap permainan, menyelesaikan konflik, dan melakukan berbagai metode komunikasi, semuanya dengan permainan berpura-pura. 

Dari segi perkembangan, permainan adalah kesempatan bagi anak-anak untuk melatih keterampilan sosial mereka dan mempelajari bagaimana berfungsi dalam sebuah kelompok. Periode waktu panjang yang disediakan untuk permainan imajinasi ini dalam arti memungkinkan anak-anak merasakan masyarakat dengan cara yang tidak membahayakan, sambil mengambangkan kematangan emosiaonal mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun