Presiden sebagai jabatan penting dalam suatu Negara. Jabatan tersebut berkuasa untuk mengatur seluruh komponen negara termasuk dalam kehidupan rakyat.
Untuk itu kebijakan yang dibuat haruslah sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat bukan segelintir golongan. Masyarakat harus merasakan hadirnya pemerintah disegala sendi kehidupan.
Presiden Joko Widodo menunjukkan semua kebijakannya untuk masyarakat. Kebijakan kesejahteraan Jokowi skala jangka panjang bukan untuk sesaat.
Presiden Joko Widodo mengatakan, terdapat unsur pendidikan kepada masyarakat dalam setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintahannya.
Pembangunan infrastruktur misalnya. Menurut Presiden Jokowi, proses pembangunan tidak melulu menyenangkan.
"Ada proses kadang pahit, ada kadang sakit, ada proses suatu saat kita memetik buahnya. Ya jangan sampai kita mendidik masyarakat ini dengan instan, gampang, hal-hal yang senang, memanjakan," ujar Jokowi
"Kalau setiap kebijakan itu maunya yang seperti itu, mudah sebenarnya. Buat saja subsidi sebanyak- banyaknya, buat saja bantuan sosial sebanyak-banyaknya, buat saja BLT sebanyak-banyaknya kepada masyarakat," lanjut dia.
Dia mengibaratkan membangun sebuah rumah yang kokoh yang memang memerlukan pondasi dan pilar yang kuat.
"Dalam kesulitan, kesusahan, itu akan menimbulkan sebuah kekokohan," ujar Jokowi.
"Artinya, saat ada gelombang apa pun nantinya, gelombang ekonomi, politik, bangsa ini akan tetap menjadi bangsa yang besar dan kokoh. Beda soal kalau kita memanjakan ya. Terkena gelombang sedikit saja kita langsung hilang terseret gelombang," lanjut dia
Tak dapat disangkal masyarakat merasakan kehadiran pemerintah dengan segala kebijakannya. Jokowi menunjukkan bahwa pemerintah itu ada sepenuhnya untuk melayani kehidupan masyarakat.