Mohon tunggu...
Lefrandi Octavino
Lefrandi Octavino Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I Love reading

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Hidup untuk Bekerja, Bukan Bekerja untuk Gaya Hidup

17 November 2014   21:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:35 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seharusnya hidup itu untuk bekerja, namun yang terjadi adalah sebagian besar manusia di dunia bekerja untuk hidup atau lebih tepatnya bekerja untuk memenuhi GAYA hidup. Gaya hidup yang seperti apa? Gaya hidup Konsumtif. Gaya hidup konsumtif itu seperti apa?

1.Setiap hari makan di restoran

2.Setiap weekend harus jalan-jalan ke mall untuk makan dan belanja

3.Rutin nonton film bioskop setiap ada film yang baru muncul

4.Sering belanja pakai kartu kredit untuk memanfaatkan diskon plus tambah poin

5.Tiap bulan beli baju, sepatu dan aksesoris baru

6.Beli mobil padahal tidak butuh

7.Beli rumah / apartemen baru untuk pindah ke lokasi yang lebih elit

8.Gonta-ganti HP dengan yang lebih baru

9.Beli TV, kulkas yang lebih besar

10.Beli barang-barang lain yang sebenarnya tidak dibutuhkan

11.Rutin jalan-jalan berwisata untuk bersenang-senang

12.dan pengeluaran-pengeluaran tidak bijaksana lainnya

Ketika saya bilang hal-hal seperti diatas, satu dua orang langsung berpikir “hidup cuma sekali makanya harus menyenangkan diri donk, menikmati hidup” Iya memang gaya hidup konsumtif menyenangkan kok makanya banyak orang yang senang melakukannya. Tapi menyenangkan diri tidak harus hidup konsumtif, banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperoleh kebahagiaan.

Hidup konsumtif itu sendiri adalah hidup untuk memenuhi gaya hidup. Setiap pilihan memang ada konsekuensinya dan apakah Anda sudah siap menerimanya secara finansial? Kalau belum siap ya jangan dipaksakan. Kalau dipaksakan, maka yang bisa terjadi adalah Anda terjebak bekerja untuk hidup. Dengan kata lain Anda tidak punya pilihan lain untuk dapat bebas, selain bekerja supaya gaya hidup Anda yang sekarang bisa dijalani dengan tetap “normal”. Anda tidak rela mengorbankan kesenangan saat ini untuk hidup yang lebih bebas secara finansial dikemudian hari.

Memang tidak mudah untuk menurunkan standar gaya hidup terutama jika Anda tidak tinggal sendiri. Bagi Anda yang sudah mempunyai istri dan anak, maka belum tentu mereka siap untuk hidup lebih sederhana. Demikian pula dengan orang tua atau mertua jika Anda hidup bersama mereka, maka bisa jadi gaya hidup mereka akhirnya menjadi standar kita yang akan membuat pola hidup dikeluarga tersebut menjadi konsumtif.

Disisi lain, coba dibayangkan jika Anda bisa merealisasikan memilih hidup untuk bekerja, Anda mempunyai lebih banyak kebebasan. Anda bisa bekerja dengan senang hati di bidang yang Anda sukai, pindah kerja dengan leluasa tanpa takut dan mempunyai kekuatan untuk membuat pilihan hidup yang lebih berwarna. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena Anda tidak hidup konsumtif. Anda tidak punya utang, biaya per bulan Anda sangat kecil dan terkontrol dengan baik, gaji Anda bisa Anda tabung lebih dari 50% setiap bulannya dalam jumlah yang cukup banyak untuk siap-siap angkat kaki jika Anda tidak suka bekerja dibidang yang tidak Anda minati atau merasa terancam dalam pekerjaan.

Bayangkan, kondisi-kondisi baik seperti diatas itu sangat sulit terealisasi bagi mereka yang bekerja untuk GAYA hidup. Lingkaran setan! Ya itu lingkaran setan! Atau lebih dikenal dengan istilah Rat Race.

Semoga saja banyak diantara kita yang bisa memilih bekerja untuk hidup suatu hari nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun