Mohon tunggu...
Kang Chons
Kang Chons Mohon Tunggu... Penulis - Seorang perencana dan penulis

Seorang Perencana, Penulis lepas, Pemerhati masalah lingkungan hidup, sosial - budaya, dan Sumber Daya Alam

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warteg Waralaba

27 April 2019   20:02 Diperbarui: 29 April 2019   08:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : tribunnews.com

"Siap mewartegkan Jabodetabek" begitu slogannya. Unik.

Saya baru "ngeh" kalo warteg ini telah menginisiasi bisnis dengan sistem waralaba. Bisnis kuliner memang tengah booming saat ini. Bisnis yang berhubungan dengan perut memang menjanjikan. Walau ada yang mati seumur jagung. Alasannya tak lihai membaca segmentasi pasar. Dan tak memperhatikan faktor preferensi konsumen.

Warteg ini unik. Bisnis kuliner yang tak asing lagi bagi warga Jakarta seperti saya. Tentu dengan penghasilan yang pas pasan. Maka tak heran kemudian menjamur karena ramah bagi isi dompet semua kalangan. Bahkan, bisnis warteg turut berkontribusi besar bagi ekonomi Jakarta. Tentu disamping perannya dalam memanjakan perut warganya.

Saya kira sistem waralaba yang diterapkan Warteg Kharisma Bahari atau dikenal "WKB" ini patut ditiru. Ingat bukan "WBK" (Wilayah Bebas Korupsi) karena saat ini tak ada wilayah yang bisa terbebas dari korupsi. Bahkan ada elite yang nyimpen duit korupsi di Toilet.

Dengan slogannya yang unik "WKB" saat ini telah memiliki ratusan jaringan se-Jabodetabek. Info dari pelayannya.

Saya menyoroti strategi marketingnya yang unik juga. Memadukan antara unsur ekonomi dan sosial.

Dari sisi ekonomi, WKB justru memanfaatkan teknologi digitalisasi. Yakni bekerja sama dengan Grab dan Gojek untuk pelayanan ke konsumen. Ini saya kira pemanfaatan teknologi informasi yang patut didorong. Karena ada pemberdayaan ekonomi lokal. Bukan memanjakan produk impor yang saat ini berkembang pada bisnis e-commerce / market place.

Ada beberapa tawaran yang bagi saya menarik. Diantaranya: potongan harga khusus bagi driver grab dan gojek yakni potongan Rp. 2 rb,- untuk nilai pembelian Rp. 10 ribu s/d Rp. 14 rb dan potongan Rp. 3 ribu untuk pembelian Rp. 15 rb s/d Rp. 25 rb.

Tiap hari Jum'at harga makanan cukup dengan Rp. 10 ribu. Tiap hari Senin dan Kamis gratis makan untuk buka puasa bagi yang menjalankan puasa Senin-Kamis. Dan tiap Kamis malam dan Jum'at malam sedekah nasi bungkus untuk anak yatim dan dhuafa bekerjasana dengan Yayasan di sekitar warung.

Saya mengutip prinsip prinsip bisnisnya yang terpampang besar di dinding warung.

"Kita boleh punya banyak penghasilan dan bisa punya banyak penghasilan tapi soal KECUKUPAN adalah soal KEBERKAHAN"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun