Jodang untuk Para Saudara Mempelai Laki-Laki dan Perempuan

Menikah merupakan hal yang sangat sakral dan sangat penting bagi para manusia, terutama masyarakat Indonesia. Menikah selain harus melewati ketentuan sesuai yang di anut oleh para pemelulnya atau sesuai agama biasanya ada juga ada tradisi adat istiadat dari suku masing-masing dan bisasanya unik-unik. 

Setelah menikah biasanya ada yang namanya tradisi unik yang dilakukan, hal ini juga tidak lepas dari adat istiadat suku masing-masing terutama masyarakat suku jawa.

Masyarakat suku jawa khususnya di daerah Desa Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes memiliki tradisi unik yang masih di pertahankan secara turun-temurun, yaitu melakukan  kirim-kiriman, hal ini dilakukan setelah acara pernikahan yang dilakukan yang dilakukan 1-3 hari setelah menikah. 

Kirim-kiriman ini yaitu memberikan semacam makanan dan jajanan yang sudah matang kepada saudar-saudaranya, baik untuk saudara calon pengantin laki-laki maupun calon perempuan. Tradisi ini disebut dengan Jodangan.

Jodangan sediri di dalamnya terdapat makanan dan jajanan yang terdiri dari makanan seperti nasi serta lauk pauk, untuk jajanan sendiri yaitu di dalamnya adalah jajanan tradisional yang bersal dari daerah. 

Selain itu biasanya juga ditambahkan dengan buah-buahan. Yang unik dari jodang yaitu bentuknya yang seperti keranda dan dibawanya dengan cara dipikul oleh dua orang.