Gaya hidup minimalis yang dipopulerkan oleh Marie Kondo telah menjadi magnet tidak hanya bagi masyarakat umum namun juga kalangan milenial. Konsep yang mengusung kesederhanaan ini lebih mengedepankan konsumsi untuk kebutuhan dasar dibanding kepuasaan berbelanja.
Kecenderungan orang membeli barang-barang yang kurang perlu biasanya karena faktor emotional atau pride. Apalagi dengan berbagai kemudahan dalam mendapatkan barang di layanan e-commerce juga menjadi tantangan tersendiri dalam penerapan gaya hidup minimalis.
Cara membedakan needs and wants untuk mengaplikasikan hidup minimalis ini sangat penting agar membuat kita menjadi lebih realistis dan bisa menekan sifat hedonisme. Kelebihan yang lain dari hidup minimalis ini juga memberi ruang bagi kita untuk memperbanyak rasa "cukup" dan rasa "syukur".
Berikut beberapa tips dalam menerapkan gaya hidup minimalis yang bisa dicoba dalam kehidupan sehari-hari.
Buat Skala Prioritas Kebutuhan
Pemilahan barang menurut skala prioritas tentu akan memudahkan kita dalam mengatur seberapa besar fungsi dan kualitas barang tersebut. Jika barang-barang itu tidak kita pakai atau gunakan sama sekali maka bisa kita jual atau disumbangkan.
Kurangi Pengeluaran yang Tidak perlu
Cobalah untuk berfikir lagi sebelum membeli barang yang kita inginkan. Termasuk juga dengan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Mengurangi membeli makanan dan minuman di luar akan sangat mengurangi pengeluaran kita. Sebagai gantinya kita bisa memasak makanan olahan sendiri dan memperbanyak konsumsi air putih.
Gunakan Barang Multifungsi atau Daur Ulang
Menggunakan barang yang tahan lama dan tidak sekali pakai akan sangat membantu dalam menerapkan hidup minimalis. Hal yang paling simpel contohnya saja dengan selalu mengisi dan membawa botol air minum saat keluar rumah. Â
Konsisten dengan Hidup Serba Sederhana
