Mohon tunggu...
Layla WahyuIsnanda
Layla WahyuIsnanda Mohon Tunggu... Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Penanganan Krisis Kesehatan Jiwa di Era Digital

27 Agustus 2025   19:37 Diperbarui: 27 Agustus 2025   19:37 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Kesehatan mental merupakan isu global yang semakin mendapat perhatian luas, terlebih di era digital saat ini. Perubahan sosial, ekonomi, serta perkembangan teknologi yang begitu pesat membawa dampak positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat. Di satu sisi, digitalisasi mempermudah akses informasi, komunikasi, dan layanan kesehatan. Namun, di sisi lain, intensitas penggunaan media sosial, paparan informasi berlebihan, serta tekanan gaya hidup modern kerap memicu meningkatnya stres, kecemasan, hingga depresi. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat peran tenaga kesehatan masyarakat dalam menangani krisis kesehatan mental.

     Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran strategis dalam melakukan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif terkait masalah kesehatan mental. Dalam aspek promotif, tenaga kesehatan masyarakat dapat meningkatkan literasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental. Kampanye kesehatan mental melalui seminar, penyuluhan, maupun media digital dapat membantu mengurangi stigma yang masih melekat. Stigma menjadi salah satu penghalang terbesar bagi penderita gangguan mental untuk mencari bantuan. Oleh karena itu, edukasi yang intensif di masyarakat sangat dibutuhkan.

     Selain itu, tenaga kesehatan masyarakat juga berperan dalam upaya preventif. Pencegahan dilakukan dengan cara membangun komunitas yang sehat dan suportif, misalnya melalui program kelompok diskusi, konseling sebaya, hingga layanan hotline berbasis digital. Pendekatan preventif ini penting agar masalah mental dapat terdeteksi lebih dini sebelum berkembang menjadi gangguan yang lebih serius. Peran aktif tenaga kesehatan masyarakat dalam melakukan screening di sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja dapat menjadi langkah efektif.

     Dalam ranah kuratif, meskipun tenaga kesehatan masyarakat bukan tenaga klinis utama seperti psikiater atau psikolog, mereka tetap dapat berkolaborasi dalam sistem rujukan. Misalnya, ketika menemukan individu dengan gejala gangguan mental berat, tenaga kesehatan masyarakat dapat menghubungkan pasien dengan tenaga profesional yang tepat. Kolaborasi lintas profesi ini sangat diperlukan agar pelayanan kesehatan mental lebih komprehensif.

     Era digital juga membuka peluang baru bagi tenaga kesehatan masyarakat untuk berinovasi. Aplikasi kesehatan, platform konseling daring, hingga media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan intervensi. Misalnya, penggunaan chatbot kesehatan mental, webinar interaktif, hingga konten kreatif di media sosial yang membahas tips manajemen stres. Dengan strategi digital yang tepat, tenaga kesehatan masyarakat dapat menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya generasi muda yang lebih akrab dengan teknologi.

     Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak sedikit. Masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental, keterbatasan tenaga terlatih, hingga keterbatasan infrastruktur digital di daerah tertentu menjadi hambatan yang perlu diatasi. Oleh karena itu, dukungan kebijakan dari pemerintah, kolaborasi antar lembaga, serta peningkatan kapasitas tenaga kesehatan masyarakat sangat penting dilakukan.

     Krisis kesehatan mental di era digital merupakan isu yang kompleks namun dapat ditangani dengan sinergi berbagai pihak. Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam melakukan edukasi, pencegahan, pendampingan, serta pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kesehatan mental. Dengan optimalisasi peran tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih sehat secara mental, produktif, dan sejahtera di tengah dinamika era digital.

KATA KUNCI: Digital, Kesehatan, Mental, Masyarakat, Tenaga

                                                                                                                             DAFTAR PUSTAKA

     Kementerian Kesehatan RI. 2021. Strategi Nasional Kesehatan Jiwa 2020--2024. www.kemkes.go.id [online]. (diakses tanggal 16 Agustus 2025).

     World Health Organization. 2022. Mental Health and COVID-19: Early evidence of the pandemic's impact. www.who.int [online]. (diakses tanggal 16 Agustus 2025).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun