Pedagang Kecil di Sungai Bilu: Denyut Ekonomi Rakyat di Tengah Kota

Halo, perkenalkan nama saya Laura Veronica Stefany dengan NIM 2410416120011. Saya adalah mahasiswa Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat. Tulisan ini saya buat sebagai bagian dari tugas mata kuliah Geografi Ekonomi yang diampu oleh Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.Dalam praktikum ini, saya melakukan survei lapangan mengenai aktivitas ekonomi masyarakat di kawasan Sungai Bilu, Kota Banjarmasin. Tujuan tulisan ini adalah untuk berbagi hasil pengamatan dan wawancara sederhana tentang bagaimana masyarakat di sana berjuang mencari nafkah, sekaligus memperlihatkan dinamika ekonomi rakyat di tengah kehidupan perkotaan.

Pagi di Sungai Bilu dimulai dengan kesibukan. Udara masih segar, tapi sudah terdengar suara pedagang yang lewat sambil memanggil-manggil pembeli. Sepeda, motor, hingga gerobak dorong menjadi teman setia mereka. Ada aroma sate yang terbawa angin, suara botol es yang beradu, juga senyum ramah dari ibu-ibu warung yang sudah membuka dagangan sejak pagi.
Dari sinilah terlihat bagaimana roda ekonomi berputar, meski dalam skala kecil. Setiap pedagang membawa cerita, perjuangan, dan harapan yang berbeda-beda.
Sungai Bilu adalah kawasan padat penduduk yang tak jauh dari pusat kota. Namun, di balik ramainya permukiman, daerah ini juga menjadi pusat aktivitas ekonomi kecil hingga menengah. Warung sederhana, pedagang keliling, hingga usaha kuliner rumahan mudah ditemui di hampir setiap sudut jalan.
Aktivitas ekonomi di kawasan ini memang didominasi sektor perdagangan, terutama makanan dan minuman. Skala usahanya kecil, tapi sangat penting karena menopang kehidupan sehari-hari warga sekaligus memberi warna pada denyut ekonomi kota.

saat melalukan survei saya telah mendapatkan 10 responden dari daerah sungai bilu dengan berbagai macam jenis pekerjaan:

Pandi (49 tahun) menjual keripik singkong berkeliling dengan sepeda.

wawancara didepan smpn

Mukmainah (25 tahun) Bekerja mengikuti orang untuk menjaga warung/toko

wawancara diwarung/toko

Gatot (32 tahun) mengelola warung minuman Pop Ice, ramai dikunjungi anak sekolah.

wawancara pedagang

Mumri (58 tahun) tetap berjualan sate keliling meski usianya tak muda lagi.

wawancara pedagang

beliau sangat baik dan ramah, meskipun diusia yang tidak muda lagi, beliau memiliki semangat yang sangat luar biasa.

Linda (34 tahun) berjualan es teh jumbo dan punya niat mengembangkan usaha.