Layaknya kehidupan, masa pendidikan di bangku perkuliahan juga senantiasa memiliki siklus. Ada kalanya kita merasakan menjadi mahasiswa baru yang mungkin masih berapi-api untuk belajar dan mengenal dunia secara lebih luas. Lalu di tahun-tahun berikutnya, semangat tersebut perlahan-lahan mulai lesu.Â
Saat ini, penulis sedang menempuh bangku perkuliahan di semester 5, semester yang dianggap krusial oleh beberapa orang karena tugas-tugasnya yang "menggila", mulai banyak melakukan praktik yang "memaksa" untuk berhubungan secara langsung dengan orang atau lembaga-lembaga tertentu. Berikut adalah empat perbedaan mencolok mahasiswa baru dan lama berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis di kampus Fisip UAJY:
- Â Pakaian
Dari segi berpakaian, tentu saja mahasiswa baru bisa dianggap sebagai anak yang masih 'polos' sehingga menaati segala peraturan kampus yang diberlakukan. Salah satunya dalam hal berpakaian yang mewajibkan mahasiswa/i untuk berpakaian dengan rapi (baju berkerah), sopan dan bersepatu saat berada di area kampus.Â
Sebaliknya, mahasiswa yang cenderung sudah melewati beberapa semester menjadi warga kampus cenderung untuk lebih 'berani' dalam berpakaian, dalam artian santai berkeliling area kampus hanya dengan menggunakan kaos. Meski ada beberapa dosen yang seringkali memperingatkan mahasiswa-nya untuk menggunakan baju berkerah setiap masuk kelasnya, bila tidak berkerah tidak boleh masuk.
- Semangat
Mahasiswa baru cenderung mempersiapkan segala sesuatunya sebelum kegiatan perkuliahan dimulai, seperti membeli berbagai alat tulis dan lain-lain. Berbeda dengan mahasiswa lama yang membeli alat tulis secara dadakan atau modal minjam milik teman. Dalam hal belajar, mahasiswa baru juga cenderung selalu menuruti perintah dosen, semisal dosen meminta untuk membaca modul dari halaman tertentu, mahasiswa baru langsung cepat fotokopi dan membacanya dikos atau dirumah. Berbeda dengan mahasiswa lama yang mungkin acuh dengan perintah dosen semacam itu.
- Pertemanan
Dalam hal pertemanan, mahasiswa baru kemana-mana cenderung lebih suka bergerombol (kolektif), bila dibandingkan dengan mahasiswa lama yang lebih 'individualis' dan percaya diri pergi kemana-mana sendiri. Bukan berarti mahasiswa lama tidak memiliki teman, hanya pada saat-saat tertentu mereka lebih memilih untuk mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.
- Keaktifan organisasi
Karena terdapat perhitungan spama yang menuntut mahasiswanya untuk ikut terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi sebagai salah satu syarat kelulusan, maka mahasiswa baru cenderung mengikuti lebih banyak kegiatan dalam mengejar poin-poin tersebut. Misalnya mengikuti kepanitiaan, organisasi, UKM, hadir ke berbagai seminar, dan lain-lain.Â
Berbeda dengan mahasiswa lama yang cenderung lebih fokus kepada tugas kuliah yang menumpuk atau pekerjaan (bagi mahasiswa yang sudah bekerja). Bagi beberapa mahasiswa lama, mereka menganggap mengejar spama sudah bukan masanya lagi, mungkin dengan alasan spama-nya sudah tercukupi saat di semester-semester awal.
Disclaimer: Tulisan ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan penulis di Kampus Fisip UAJY, perilaku yang disebutkan di atas tidak berlaku bagi semua orang, hanya sebuah kecenderungan saja.