Mohon tunggu...
Humaniora

Anak Kecil Berotot Berbahayakah?

4 Oktober 2017   17:43 Diperbarui: 4 Oktober 2017   17:54 3806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di waktu yang mendatang dulu dikenal dan juga populer dengan berita yang namanya anak kecil berotot dan itu dulu masih booming-boomingnya berita tersebut. Kenapa dikatakan semangat? Karena yang namanya orang tua merupakan suatu dambaan setiap orang tua kalau melihat anaknya apalagi usia balita tumbuh kembangnya berjalan dengan sehat. Anak-anak semangat melakukan suatu aktifitas. 

Apalagi kalau senyum pola tingkah lakunya itu terkadang menggemaskan kadang-kadang buat orang tua tuh kangen ingin pulang ke rumah lagi. Itu kalau anak balita pada umumnya. Bagaimana dengan anak balita seperti anak sejak usia dini mendapatkan latihan beban sehingga badannya mirip binaragawan orang dewasa? Dan lantas berbahayakah anak kecil yang berotot bagi kesehatannya di masa depan? Untuk suatu pertumbuhan, anak kecil boleh untuk latihan beban, tapi jangan terlalu dimaksimalkan khususnya perut. 

Lebih baik penyaranannya dengan latihan pull up ataupun shit up itu lebih penting daripada lari, lompat-lompat itu lebih penting daripada pakai otot (barbel). Perubahan badan seorang anak apabila misalnya anak umur 12 tahun sudah mengalami inpect yang tidak diinginkan dibandingkan anak yang masih usia 5 tahun, lalu bagaimana hal tersebut? Harus dibedakan latihan kekuatan otot seperti misal olahraga yg baik meliputi latihan kardlo, kekuatan otot dan latihan fleksibilitas. Tapi jenis latihan kekuatan otot yang dilakukan berbeda dengan latihan otot yang dilakukan oleh seorang binaragawan. 

Jadi usia menentukan jenisnya. Untuk balita tentunya latihan otot seperti push up, shit up itu bolehkah? Jadi semua olahraga yang dilakukan anak-anak harus sesuai dengan tumbuh kembangnya. Ketika seorang anak dalam fase pertumbuhan khususnya ketika tulangnya belum menutup jadi masih bertambah panjang bertambah tinggi tidak boleh melakukan latihan kekuatan otot yang sifatnya untuk membangun masa otot atau membentuk otot sedemikian rupa, sehingga menjadi besar yang disebut sebagai body building. 

Kalau dilakukan sejak usia 5 tahun atau sejak usia 7 tahun atau bahkan ketika sebelum remaja maka faktor penutupan tulang lebih cepat sehingga tidak akan bertumbuh setinggi orang-orang atau anak-anak yang pada saat itu tidak berolahraga. Tinggi badan seseorang itu seperti berpengaruh dari buka tutupnya tulang. Lantas usia berapa yang dianjurkan? Secara medis penutupan bentuk tulang akan terjadi sekitar usia 17-18 tahun pada laki-laki biasanya sampai usia 19 tahun maksimalnya. 

Begitu sudah menginjak usia 20 tahun sudah boleh tetapi kalau usianya masih beberapa belas sebaiknya hindari latihan-latihan volume berat yang sifatnya membentuk kekuatan otot. Kalau semisal shit up, push up biasanya boleh itupun ada istilahnya repetisi. Jadi untuk anak-anak tidak boleh langsung mengasihkan repetisi maksimum. Maksud dari repetisi maksimum mengangkat satu kali setelah itu tidak bisa mengangkat lagi. 

Bebannya besar sehingga dia bisa mengangkat satu kali. Hal semacam itu tidak boleh dilakukan oleh anak. Lebih baik dilakukan 10 kali tapi mampu. Jadi sebenarnya latihannya dimulai dari 1 set 10 repetisi kalau sudah kuat ditingkatkan ke repetisi berikutnya. Maksimal hanya boleh 2/3 set. Apa perbedaan otot yang signifykan dewasa sama anak-anak? Tentu bicara orang dewasa masa ototnya sudah berkembang penuh kekuatan ototnya bisa di dorong maksimal. Kalau masih anak-anak banyak sekali faktor seperti entah hormonal, nutrisi yang sebenarnya anak-anak masih membutuhkan untuk tumbuh kembang belum dia selesai tumbuh kembang sudah di dorong untuk mengembangkan otot yang sebenarnya yang sifatnya tidak principliony. Hal itu sebenarnya tidak terlalu bagus untuk perkembangan anak di masa depannya. 

Bagaimana memberikan kebutuhan nutrisi terutama protein untuk pertumbuhan otot balita atau anak jika ingin olahraga? Olaharaga berat dapat dilakukan pada balita serta tidak mempengaruhi dari perkembangan fisik jika dilakukan dengan pengawasan yang ketat serta teknik yang benar. Hal yang dapat merusak fisik anak apabila diberikan olahraga yang berat dan juga tempat diberikan secara bertahap. Karena otot pada anak perlu suatu adaptasi dan pemberian latihan olahraga diberikan secara intesitas ringan terlebih dahulu. Yaitu dengan cara dimulai dari intensitas yang ringan dan ditingkatkan secara bertahap. Olahraga yang baik untuk anak sebaiknya harus sesuai minat anak, sesuai umur anak serta sesuai kemampuan anak. Olahraga bisa dilakukan sejak balita bahkan dari bayi hingga dewasa. 

Orang tua harus memastikan dan memerhatikan masalah hal anak untuk memutuskan anaknya melakukan olahraga atau tidak, khususnya olahraga yang berkaitan dengan otot. Orang tua tidak memandang dari tumbuh kembang tinggi badan anak. Tetapi ada resiko cedera di tulang maupun otot. Walupun tulang dan otot anak masih fleksibel tetapi beberapa literatur mengatakan resiko cedera lebih tinggi dibanding orang dewasa, karena sistem otot tulang anak-anak berbeda dengan orang dewasa jadi resiko cedera lebih besar terjadi pada anak-anak. Dan resiko cedera terjadi pada anak-anak maka peneyembuhannya berbeda dengan orang dewasa. 

Misal ketika cedera terjadi pada tulang di dekat dimana titik tulang pertumbuhannya terjadi maka semakin sulit dia untuk rikaferi yaitu penyembuhannya akan lebih lama, komplikasinya pun akan kemana-mana. Seperti akan mudah tidak aktif. Akhirnya anak bisa depresi juga. Anak jangan dipaksa untuk olahraga biarkan kemauannya sendiri yang menginginkannya, ajaklah anak-anak untuk olahraga yang ringan seperti sepak bola, basket, badminton serta olahraga-olahraga ringan yang lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun