Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sebagian Kecil Kompasianer Cerdas

18 Maret 2019   06:00 Diperbarui: 18 Maret 2019   06:11 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Michal Jarmoluk from Pixabay.com


Wait, ini lanjutan artikel Young Lady minggu lalu tentang sebagian besar Kompasianer penakut. Masih menyangkut Kompasianer ya.

Young Lady cantik mau bilang satu hal. Jangan tersinggung ya. Sebagian kecil Kompasianer cerdas. Ya, hanya sebagian kecil. Mengapa sebagian kecil? Lalu sebagian besarnya apa dong?

Begini loh. Menurut Young Lady, Kompasianer yang cerdas adalah Kompasianer yang bisa dan mau membuat buku. Kalau tidak membuat buku gimana? Sorry to say, Kompasianer yang belum membuat buku adalah Kompasianer tidak cerdas.

Iyalah. Logikanya, membuat buku adalah writing goals bila ingin ditekuni secara serius. Buku bisa tercipta dari blog. Apakah selamanya Kompasianer hanya ingin ngeblog? Tidak mau karyanya dikenal banyak orang, dibaca para pemangku kebijakan, bermanfaat bagi bangsa, dan mengangkat derajat diri ini?

Okelah, ada yang sok-sok filosofis. Menyatakan dirinya berkompasiana hanya sekedar berbagi, menulis untuk kesenangan, dan tidak menjadikan menulis sebagai beban. Hellooo, apakah akan begitu terus?

Kalo aku sih no...

Setahu Young Lady cantik, ada beberapa Kompasianer yang "sudah cerdas". Artinya, mereka sudah punya buku. Ada Pak Tian. Oh, bapak puisi Kompasiana ini sudah punya buku. 

Young Lady pernah menulis artikel tentang itu tahun kemarin. Lalu ada Kompasianer Cecep Gaoss, bu Lilik Fatimah Az Zahra, Pak Katedra, Pak Jose Diaz Dizzman dengan Manusia Bandaranya, Mbak Desol, Dokter Posma, Bu Erni, Kak Fitri Manalu, Mbak Sekar Mayang, Kak Khrisna Pabichara, Mas Yon Bayu, Kang Pepih Nugraha, Wisnu Nugroho, Weedy Koshino, Gaganawati Stegman, Ikhwanul Halim,Christie Damayanti, Oma Rose, Aridha Prassetya, Hastira Soekardi, Thamrin Dahlan, Tarjum Sahmad, Ono W. Purbo, Thamrin Sonata, Sunardi, Rifki Firyandi, Iskandar Zulkarnaen, Maria Margaretha, Ruddie Chakil, Ombrill, Boris, Maman Suherman,   dan tentu saja Opa Effendi. 

Mereka semua cerdas-cerdas. Dan beberapa di antara cukup baik menurut Young Lady. Maaf ya, Young Lady pemilih. Kalo yang jahat, nggak akan diakui.

Jadilah Kompasianer cerdas. Artinya cerdas memanfaatkan peluang. Menulis di blog warga, konsisten dengan tema tertentu, lalu buatlah buku. Jadikan buku sebagai writing goals kita. Perkayalah Kompasiana dengan khazanah perbukuan dan prestasi. Prestasi bisa datang dari Kompasianer sendiri, salah satunya membuat buku. Bingung mau dari mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun