Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tersingkir Karena Politik Kantor? Lakukan Hal-hal ini

9 Februari 2019   06:00 Diperbarui: 12 Februari 2019   22:27 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Honestly, Young Lady membuat tulisan cantik ini dalam keadaan tak bahagia. Bagaimana mau bahagia? Tersingkir gegara politik kantor kok.

Suka tidak suka, politik kantor pasti terjadi. Senada dengan yang diungkapkan Rebecca Wolfe, penulis buku Office Politics. Politik kantor bisa dilakukan individu maupun berkelompok. Tujuannya? Untuk mencapai tujuan pekerjaan dengan tuntas. Entah itu melesat ke puncak karier, program yang diinisiasinya tercapai, atau menghalalkan segala cara untuk kepentingan pribadi/kelompok tertentu. 

Setiap kantor berpolitik, sebab setiap hari orang-orang berkumpul dari berbagai sifat dan divisi pekerjaan untuk mencapai tujuan. Masih menurut Wolfe, politik kantor akan berlangsung secara sehat bila para pelakunya pun bersaing sehat.

Sayangnya, politik kantor cenderung diartikan secara negatif. Tapi memang logis kok. Politik kantor kerap kali menjatuhkan korban. Ada dua reaksi untuk merespon politik kantor: melawan hingga berdarah-darah, atau menyingkir dari medan perang. Tidak ada reaksi terbaik dan terburuk. Semuanya bersifat opsional, kembali ke individu masing-masing.

Pekerja bodoh dan licik biasanya menggunakan politik kantor untuk menjatuhkan pekerja tulus dan pintar. Caranya macam-macam. Antara lain adu domba, gosip, laporan palsu, menghasut atasan, dan membuat perpecahan di kalangan rekan kerja. Lagu lama saat orang tulus dan berbakat dimusuhi di kantor, sedangkan orang berhati hitam justru didekati banyak orang. Semuanya semata demi melancarkan tujuan.

Young Lady cantik pernah tersingkir karena politik kantor. Gosip menjadi medianya. Bayangkan, bodohnya orang-orang itu. Young Lady tersingkir hanya karena pelukan! Sempitnya pemikiran orang Indonesia yang tidak terbiasa dengan pelukan. Mereka memandang pelukan dari kacamata negatif.

Membaca untaian pemikiran dan perasaan korban-korban politik kantor membuat hati Young Lady tergores. Satu dijadikan bulan-bulanan dalam rapat, seorang malaikat tampan dimusuhi, satu tertahan data di HRD, satu lagi dilempar karena tekanan massa. Dari sekian contoh kasus politik kantor, tak ada yang lebih bodoh dari pada kasusnya Young Lady cantik: hanya karena pelukan.

Korban-korban politik kantor ini telah menemukan takdirnya di tempat lain. Mereka telah membuka jalur pendakian baru. Doa terbaik Young Lady untuk mereka. Semoga, semoga...seperti kata Afgan di lagunya.

Nah, bagi kalian yang akhirnya tersingkir karena politik kantor, jangan berkecil hati. Lakukan saja hal-hal ini.

1. Jadilah penulis

Nah lho, kok penulis? Iya. Penulis itu profesi yang sangat menyenangkan. Sekarang ini, makin mudah untuk menjadi penulis. Kecanggihan teknologi memegang peranan besar. Sebagai langkah pertama, menulis saja di platform-platform berbayar. Dengan begitu, tulisan kalian dihargai. Paling tidak, kalian dapat rewards. Dari pada di kantor lama, mau serajin apa pun ujung-ujungnya tetap dijatuhkan juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun