Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papa, Air Kolam Itu Membatalkan Puasaku

22 Mei 2018   04:11 Diperbarui: 23 Mei 2018   11:19 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sesaat Tobias terpana. Memandangi tumpukan kotak plastik di mobil mewah milik Papa angkatnya. Mata hijau pemuda bule itu melebar.

"Banyak sekali Calvin...ups, maksudku Papa." katanya buru-buru.

Calvin tersenyum. Menepuk pelan puncak kepala Tobias.

"Belum seberapa, Sayang. Let's go."

BMW putih itu melaju pergi. Tobias duduk di samping Calvin. Tenggelam dalam pikirannya sendiri, hatinya terus menggumamkan rasa syukur. Syukur lantaran diberi orang tua angkat sebaik Calvin. Allah Maha Baik. Kekuatannya tak tertandingi. Dalam waktu singkat, ia mampu membalikkan hati dan keadaan seseorang. Dari miskin menjadi kaya, dari lemah menjadi kuat, dari sendirian menjadi punya orang tua lagi.

"Tobias, are you ok?" tanya Calvin lembut.

Pertanyaan Calvin menyadarkannya. Sedetik kemudian Calvin menghentikan laju mobilnya di tepi jalan. Mata sipit beningnya beralih menatap wajah putranya.

"Hei, kenapa? Kakimu sakit lagi?"

"Pa..." lirih Tobias.

"Iya, Nak?"

"Aku bersyukur. Aku bersyukur punya Papa lagi, punya Papa yang baik sekali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun