Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menolong Orang? Jangan Tanggung-tanggung

18 Desember 2017   05:48 Diperbarui: 18 Desember 2017   05:55 1893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sama sekali tak ada maksud riya' apa lagi membesar-besarkan kebaikan diri sendiri. Young Lady hanya sekadar berbagi. Mudah-mudahan tulisan cantik pagi ini bisa diambil manfaatnya oleh Kompasianers yang lain. Tulisan cantik ini hanya untuk memotivasi saja.

Salah satu sepupu Young Lady akan menikah minggu ini. Usianya terpaut lima tahun dengan Young Lady. Dia menikah dengan teman kuliahnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama lima tahun.

Namanya sebuah pernikahan, pasti banyak yang dipersiapkan. Rumit sekali persiapannya. Otomatis banyak biaya yang harus dikeluarkan. Kabarnya ibu sepupu Young Lady itu sampai berhutang untuk mencukupi biaya pernikahan putrinya. Entahlah, Young Lady juga tak habis pikir. Sudahlah, jangan dibahas lagi. Itu urusan mereka.

Mama Young Lady tergerak untuk membantunya. Begitu pula adik bungsunya Mama, salah satu saudara jauh, dan Young Lady sendiri. Pokoknya, kami ikut bantu semampunya. Mulai dari prosesi lamaran Bulan Juli lalu hingga prosesi pernikahannya.

Mulanya dari perbincangan ringan antara Mama cantik dan Young Lady cantik. Finally, Young Lady tergerak untuk ikut membantu. Walaupun sedikit, walaupun bantuannya kecil. Kebetulan kemarin Young Lady masih memegang uang cash hasil tulisan yang diseminarkan. Lumayanlah, sedikit tapi ada. Awalnya, Young Lady ingin masukkan ke reksadana saham, tapi tak jadi. Ternyata ada investasi yang jauh lebih penting dan bernilai, yakni investasi akhirat. Investasi kebaikan untuk amal akhirat, bukan investasi dunia.

Jadilah sedikit uang itu berpindah ke rekening investasi yang lebih mulia. Rekeningnya Allah langsung di langit sana, dicatat sendiri oleh Malaikat Rakib di buku amal kebaikan sebelah kanan. Mama sempat heran dan bertanya-tanya mengapa Young Lady berikan semua uangnya. Young Lady bilang saja, kalau mau menolong orang jangan tanggung-tanggung. Harus maksimal dan ikhlas. Mama tersenyum, mengelus rambut Young Lady sambil berkata,

"Geulis...bageur...anaknya Mama memang hebat."

Young Lady stay cool saja. Lalu menemani Mama membeli barang untuk pesta pernikahan yang masih kurang. Pestanya tinggal seminggu lagi.

Tak tahu pasti apa motif tiap anggota keluarga yang berpartisipasi membantu prosesi pesta pernikahan ini. Mungkin ada yang sekadar kasihan, pamer kekayaan, riya', terpaksa, atau benar-benar tulus. Yang jelas, Mama memang tulus membantu. Begitu pula Young Lady. Tak ada niat lain kecuali rasa peduli dan keinginan untuk berbagi.

Actually, Young Lady punya motif lain. Eits, jangan negative thinking dulu dong. Motifnya masih baik kok.

Begini ya. Young Lady beberapa kali gagal dalam cinta. Entah karena kurangnya waktu, kurang komunikasi, ujian kesetiaan, cinta terlarang, atau hubungan yang hancur karena sibuk memotivasi orang lain sampai lupa diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun