Sebelum pandemi melanda, aku aktif mengisi salah satu website yang menyajikan artikel wisata. Saat itu aku rajin mengunjungi destinasi lokal di Yogyakarta dan sekitarnya. Berbekal info dari Google maps, aku menemukan destinasi yang saat itu belum ramai dikunjungi. Namanya Desa Wisata Widosari.
Sebelum berangkat, aku melakukan checking kendaraan roda dua. Maklumlah ya, destinasi ini terletak di Samigaluh, Kulon Progo yang memiliki bentang alam pegunungan. Aku sudah menentukan tujuan, yaitu puncak Widosari.
Desa Wisata Widosari
Sampai di sana aku disambut oleh bukit berbatu yang disinyalir mirip bentuk tengkorak. Benar saja, puncak Widosari memang terletak di bukit menoreh bagian utara yang agak berbatu. Dari sana aku bisa memandang perbukitan luas yang asri dan sejuk. Udara pagi membuat pikiran tenang dan hati nyaman.
Puas menikmati pemandangan alam yang eksotis, aku melanjutkan perjalanan. Awalnya ingin pulang, tetapi di tengah jalan melewati satu kebun teh yang masih sepi pengunjung. Aku pun mampir dan segera melakukan registrasi. Saat itu pengunjung belum dibebani tiket masuk. Aku hanya disuruh registrasi dan membayar biaya pemeliharaan seikhlasnya.
Luar biasa. Kebun teh yang tidak terlalu luas ini justru menyajikan pemandangan alam yang cantik. Dari puncak kebun teh aku bisa melihat beberapa gunung dan jajaran pegunungan di area Jawa Tengah. Â Kebun Teh ini bernama Kebun Teh Kemadon.
Desa Wisata Widosari juga memiliki destinasi lain yang tak kalah mengasyikkan. Ada desa wisata yang mencakup Bukit Mata Elang, Puncak Proman, Rajendra Farm,dan Rupa-rupa Batik. Di ranah wisata edukasi ada siden, seni tari, batik, karawitan, dan lain sebagainya. Nah, di desa wisata seni dan budaya ada jathilan, angguk, wayang kulit, merti desa, dan lain-lain.
Pengalaman wisata di Desa Wisata Widosari mengingatkanku pada program CSR Adira Finance bertajuk Desa Wisata Ramah Berkendara. Ada 5 desa wisata yang digaungkan potensinya, yaitu:
Desa Saung Ciburial
Desa Karanganyar
Desa Rejowinangun
Desa Sanankerto
Desa Carangsari
Festival Kreatif Lokal
Adira Finance juga menggelar  Festival Kreatif Lokal 2022 di 5 desa wisata tersebut. Acara ini digelar mulai Agustus hingga November 2022. Festival ini terselenggara atas kerja sama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Dalam Festival Kreatif Lokal ini Adira Finance juga menggandeng komunitas motor untuk berkeliling desa wisata. Kebayang serunya acara ini. Selain itu,, banyak produk UMKM yang dijajakan selama acara berlangsung di 5 desa wisata.
Asyik kan?
Komen dong, kamu pernah berkunjung ke desa wisata mana aja?